Mohon tunggu...
Hamdan Amin
Hamdan Amin Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, freelancer, lover

Mencoba untuk menulis apapun ide yang terlintas di pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Potensi Negara Muslim Terbesar di Dunia untuk Mendominasi Pasar Produk Halal

7 Januari 2018   15:34 Diperbarui: 7 Januari 2018   15:42 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi seorang muslim, kehalalan suatu produk adalah hal yang paling utama dalam membeli makanan. Seberapapun enaknya suatu makanan, ia akan hilang kredibilitasnya manakala ternyata mengandung unsur bahan yang diharamkan oleh agama Islam. Di Indonesia, sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya potensi produk halal dalam negeri dikembangkan dan dipublikasikan secara luas ke berbagai negara.

Berdasarkan data, populasi penduduk muslim telah mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai dunia. Jumlah muslim di dunia adalah 25% dari total populasi penduduk dunia dan diprediksikan akan meningkat menjadi 60% pada tahun 2070. Negara besar di kawasan Eropa, Afrika, atau Amerika pasti juga memiliki populasi muslim tersendiri. 

Meskipun mereka adalah kaum minoritas disana, apabila target populasi tersebut dimaksimalkan tentu akan menjadi pemasukan yang besar juga untuk negara kita.

Belum lagi potensi pemasukan dari negara-negara yang memang mayoritas penduduknya beragama Islam, tentu potensi produk halal Indonesia untuk dapat berekspansi juga sangat terbuka lebar. Berikut ini adalah jumlah populasi penduduk muslim di seluruh dunia.

Sumber Gambar : https://ing.org/getting-to-know-american-muslims-and-their-faith-presentation/
Sumber Gambar : https://ing.org/getting-to-know-american-muslims-and-their-faith-presentation/

Dapat dilihat bahwa Asia merupakan benua dengan penduduk muslim terbesar, disusul negara-negara Arab dan Afrika. 

INDUSTRI HALAL INDONESIA DI KANCAH DUNIA

Sebagai negara muslim terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia juga menjadi produsen produk halal yang besar. Sayangnya hal ini belum bisa direalisasikan,dikutip dari kemenperin.go.id, untuk ekspansi produk halal ke negara tetangga saja, yaitu Malaysia, Indonesia masih kalah dari Australia,Tiongkok, dan Selandia Baru.

Contoh Produk Halal Asal Tiongkok. Sumber Gambar : www.chinadaily.com
Contoh Produk Halal Asal Tiongkok. Sumber Gambar : www.chinadaily.com

Amerika, Argentina, Perancis, Brazil, Selandia Baru, Australia, Filipina, Singapura, India, dan Thailand sebagai negara yang mayoritas penduduknya non muslim merajai industri produk halal global dengan menguasai 85% pasar global produk halal. China mendominasi dalam produk textil halal dan Korea Selatan merajai industri kosmetik halal dunia. Malaysia dan Indonesia hanya menguasai 15% pasar halal dunia. Tentu merupakan sebuah ironi dimana yang menguasai pasar produk halal justru berasal dari negara yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam.

sumber gambar : www.halalrc.org
sumber gambar : www.halalrc.org

Hal ini tentu sangat disayangkan dan harus dicarikan solusi ke depannya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggeliatkan produsen produk halal untuk berkembang, antara lain :

1. Memberikan Kemudahan Sertifikasi

Salah satu kendala para produsen dalam menghasilkan produk halal yang bersertifikat adalah akses informasi dan keengganan produsen memperoleh sertifikat halal. Sebenarnya biaya sertifikasi halal tergolong murah yaitu sekitar 1- 5 juta rupiah saja per produknya. Mungkin ada biaya lainnya namun tidak signifikan. Strategi jemput bola harus dilakukan agar para produsen mau mendaftarkan produknya agar terjamin kehalalannya saat mengekspor produk.

2.Memberikan Bantuan Modal Usaha

Kebanyakan masalah pada industri kecil adaah di modalnya. Sudah banyak program yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan bantuan modal dan kemudahan Kredit Usaha Rakyat. Perlu dukungan dana APBN yang lebih baik lagi agar selanjutnya makin banyak produsen produk halal yang dapat diberdayakan.

3. Menggandeng E-Commerce Dalam Pemasaran Ke Luar Negeri

sumber gambar. www.muslimvillage.com
sumber gambar. www.muslimvillage.com

Di era serba digital sekarang ini, kamampuan para produsen produk halal dalam pemasaran harus dibantu. Para produsen besar yang menguasai pasar produk halal di negara muslim harus memiliki kompetitor yang sebanding. Pemerintah harus menggandeng dan e commerce skala international dalam memberikan kemudahan bagi para produsen untuk memasarkan produknya.

4. Pelatihan Dan Pembinaan Terhadap Pengusaha

Tidak semua pengusaha produk halal mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk melakukan ekspansi pasar ke luar negeri. Perlu adanya pendampingan dan pelatihan berkelanjutan kepada mereka untuk semakin memajukan dan meningkatkan kualitas produk agar memenuhi standar internasional. Perlu ada program pemberdayaan para pengusaha produk halal dan mentoring berjenjang, dimana para pengusaha yang sudah sukses menjadi semacam pelatih untuk lara pengusaha baru yang masih belum berpengalaman.

5. Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Peraturan

Segala kebijakan terkait produk halal harus secara rutin dilakukan evaluasi. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal yang baru dibuat pada tahun 2017 menjadi semacam revolusi di tahun lalu untuk membangun masyarakat yang sadar halal. Lembaga ini harus mampu mengedukasi dan memberikan kemudahan para produsen produk halal dengan baik. Harapannya nanti, Indonesia masuk dalam 10 besar produsen halal dunia versi Global Islamic Economy Indicator.

Sumber Gambar : www.Kompasiana.com
Sumber Gambar : www.Kompasiana.com

Semoga di tahun 2018 ini Indonesia mampu setidaknya masuk 10 besar produsen halal dunia seperti yang ditargetkan oleh menteri agama Lukman Hakim Syaifiddin. Tentu saja untuk mewujudkan mimpi tersebut perlu ada kerjasama dan dukungan semua pihak, termasuk kita sendiri untuk selalu menggunakan dan mengkampanyekan produk halal buatan dalam negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun