Banda Neira merupakan pulau di Kepulauan Banda, Maluku Tengah. Pulau ini menawarkan keindahan lautan, hamparan pasir, terumbu karang, dan biota laut yang menawan. Pulau ini juga pernah menjadi daerah penghasil rempah pala satu-satunya di dunia sekitar 500 tahun lalu.
Kehidupan di Kepulauan Banda juga sangatlah menarik untuk kita ulik. Namun apabila kita berpergian kesana tentunya memerlukan biaya yang cukup besar. Kita dapat melihat hal tersebut secara dekat dengan mengunjungi pameran fotografi "I Love Banda" oleh Isabelle Boon yang berada di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta Selatan.Â
Pameran ini telah dibuka untuk publik dari tanggal 25 Maret hingga 17 Juni 2022. Pameran ini menceritakan kehidupan enam anak muda Banda dan lihat Kepulauan Banda pada masa sekarang ini melalui kenyataan, mimpi, dan cita-cita dari Mega Vani, Karis, Ulfa, Ode, Nabila dan Nyellow.
Pada Selasa (12/4), saya bersama kawan jurnalistik mengunjungi pameran tersebut. Sebelum kita memasuki ruang pameran kita wajib untuk melakukan pindai barang bawaan dan mengisi buku tamu, selanjutnya di pintu masuk kita akan melihat sebuah ukiran kayu berbahasa belanda serta satpam pengawas pameran.Â
Lebih dalam kita akan melihat foto dari poster "I Love Banda" yang menurut saya cukup ikonik dengan perempuan berjilbab merah di tengah laut ditambah dengan suara germicik air laut yang menambah suasana bahwa kami berada di tengah-tengah lingkungan di Kepulauan Banda.
Setelah itu, kita mulai masuk ke dalam kehidupan enam anak muda Banda. Di setiap fotonya pasti terdapat papan tulisan cerita yang diselipkan sebuah kata-kata bijak (quotes) dari masing-masing tokoh.Â
Menurut saya yang baru pertama kali mengunjungi pameran foto hal ini sungguh unik dan menarik dimana foto yang ditampilkan berasa membawa saya turut hadir dalam kisah tersebut dengan warna yang nyata dan susunan foto yang sangat baik. Bahkan ketika saya memotret salah satu foto yang ada, saya merasa saya juga ikut memfoto mereka (seakan-akan mereka nyata dan hidup) dan itu benar-benar hal yang menakjubkan.
Foto yang memang menceritakan kehidupan para anak muda Banda terlihat sederhana tanpa adanya gemicik cerita di dalamnya. Di sini juga kita bisa melihat sebuah TV box yang berisi beberapa anak muda Banda yang sedang asik berduduk ria sambil bermain gitar serta kegiatan masyarakat di sana.Â
Salah satu foto yang menurut saya menarik yaitu kisah Ulfa, agar ulfa bisa menabung untuk kuliah ia harus bekerja di wisma dan ia memiliki banyak ide dan ambisi "Aku ingin membaca jutaan buku, menghafalkan dan menyebarkannya kepada orang lain..."Â
Ia juga menghadapi masa depan dengan penuh energi, dan rasa ingin tahun dan keyakinan yang penuh yang seharusnya ini bisa menjadi contoh untuk kita agar lebih semangat kembali melihat masa depan dan mempunyai banyak ide baru untuk membangkitkan kemajuan peradaban.
Di pameran ini kita juga dapat melihat fisik sebuah perahu kecil yang latar belakangnya hamparan laut beserta masyarakat Banda yang tengah beraktivitas di atasnya.Â
Menuju ke arah pintu keluar terdapat ruang pojok yang berisi kartu pendapat yang dapat kita tulis serta ilustrasi dari Kepulauan Banda menggunakan proyektor.Â
Apabila sudah selesai berkunjung kita dapat melipir ke perputaskaan disana namun perlu diperhatikan kita tidak boleh menggunakan kamera seperti dslr, slr, dsb apabila ingin menggunakan kamera tersebut kita perlu izin dari pihak Erasmus Huis tetapi kita diperbolehkan untuk menggunakan kamera hp untuk mengambil foto.
Berkunjung ke "I Love Banda" bisa menjadi pengisi waktu luang yang bermanfaat di bulan Ramadhan ini dan juga dapat menambah wawasan mengenai kehidupan di Kepulauan Banda bersama enam anak muda Banda.Â
Selain itu, jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 6M dan tetap patuh terhadap peraturan ada, jangan sampai kita merusak karya foto yang ada di pameran tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H