Mohon tunggu...
Daniya
Daniya Mohon Tunggu... Lainnya - A Try to be Creative Human Being

Soft hearts, electric soul

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Seaspiracy (2021), Dokumenter Kontroversial Industri Penangkapan Ikan

6 April 2021   18:59 Diperbarui: 6 April 2021   19:13 2848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Netflix

Salah satu fenomena penting yang tak ketinggalan untuk ditampilkan pada Seaspiracy adalah perbudakan yang dialami para ABK atau anak buah kapal, terutama di daerah Asia Tenggara. Ali mewawancarai sejumlah ABK di negara Thailand yang menjadi korban praktik perbudakan. Para ABK ini kerap disiksa bahkan tidak segan-segan dilempar ke laut jika tidak mampu bekerja.

Mempertanyakan tentang solusi untuk mewujudkan sustainable fishing, Seaspiracy juga mengeksplorasi praktik budidaya ikan. Budidaya menjadi sebuah opsi karena ikan dikembangkan, bukan ditangkap dari lautan bebas. Pada film ini ditunjukan bahwa faktanya pakan untuk ikan yang dibudidaya sebenarnya terbuat dari ikan yang ada di lautan bebas. Selain itu, praktik budidaya ikan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan ikan itu sendiri seperti kurap, lahir cacat, dan penyakit lainnya.

Pada akhirnya, film ini menawarkan solusi dengan menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan laut. Hal ini menyebabkan banyaknya kontra terhadap film Seaspiracy. 

Banyak pihak yang menganggap bahwa selama konsumsi serta penangkapan terhadap ikan dikontrol dengan baik maka sustainable fishing bisa terwujud. Kemudian ada juga yang berpendapat mengenai banyaknya orang yang menggantungkan hidup mereka pada industri penangkapan ikan, sehingga tidak benar untuk menerima anjuran dari film ini secara mentah-mentah. Yang lebih vokal lagi, ada yang beropini bahwa film ini penuh dengan misinformasi dan sebenarnya adalah propaganda aktivis vegetarian.

Kalau untuk saya pribadi, terlepas dari kontra yang ada, film Seaspiracy ini patut ditonton untuk membuka mata kita tentang hal-hal yang terjadi dalam industri penangkapan ikan dan tentang kondisi lautan. Poin yang saya tangkap, film ini pada dasarnya mencoba mengedukasi atau membuat penontonnya berpikir bahwa ‘kita’ adalah sumber masalahnya. Bahwa sebagai manusia kita harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan laut yang merupakan anugerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun