Salah satu fenomena penting yang tak ketinggalan untuk ditampilkan pada Seaspiracy adalah perbudakan yang dialami para ABK atau anak buah kapal, terutama di daerah Asia Tenggara. Ali mewawancarai sejumlah ABK di negara Thailand yang menjadi korban praktik perbudakan. Para ABK ini kerap disiksa bahkan tidak segan-segan dilempar ke laut jika tidak mampu bekerja.
Mempertanyakan tentang solusi untuk mewujudkan sustainable fishing, Seaspiracy juga mengeksplorasi praktik budidaya ikan. Budidaya menjadi sebuah opsi karena ikan dikembangkan, bukan ditangkap dari lautan bebas. Pada film ini ditunjukan bahwa faktanya pakan untuk ikan yang dibudidaya sebenarnya terbuat dari ikan yang ada di lautan bebas. Selain itu, praktik budidaya ikan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan ikan itu sendiri seperti kurap, lahir cacat, dan penyakit lainnya.
Pada akhirnya, film ini menawarkan solusi dengan menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan laut. Hal ini menyebabkan banyaknya kontra terhadap film Seaspiracy.Â
Banyak pihak yang menganggap bahwa selama konsumsi serta penangkapan terhadap ikan dikontrol dengan baik maka sustainable fishing bisa terwujud. Kemudian ada juga yang berpendapat mengenai banyaknya orang yang menggantungkan hidup mereka pada industri penangkapan ikan, sehingga tidak benar untuk menerima anjuran dari film ini secara mentah-mentah. Yang lebih vokal lagi, ada yang beropini bahwa film ini penuh dengan misinformasi dan sebenarnya adalah propaganda aktivis vegetarian.
Kalau untuk saya pribadi, terlepas dari kontra yang ada, film Seaspiracy ini patut ditonton untuk membuka mata kita tentang hal-hal yang terjadi dalam industri penangkapan ikan dan tentang kondisi lautan. Poin yang saya tangkap, film ini pada dasarnya mencoba mengedukasi atau membuat penontonnya berpikir bahwa ‘kita’ adalah sumber masalahnya. Bahwa sebagai manusia kita harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan laut yang merupakan anugerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H