Mohon tunggu...
Daniya
Daniya Mohon Tunggu... Lainnya - A Try to be Creative Human Being

Soft hearts, electric soul

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Makna Gaya Hidup Minimalis

4 April 2021   19:00 Diperbarui: 4 April 2021   19:15 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: @benchaccounting (Unsplash.com)

Beberapa tahun belakang, gaya hidup minimalis atau minimalism lifestyle mulai banyak diketahui bahkan dipraktekkan oleh banyak orang di Indonesia. Aktivitas decluttering menjadi yang paling populer untuk dilakukan, dimana kita melakukan beres-beres dengan tujuan menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak kita butuhkan. 

Saya rasa karena hal tersebut sebagian besar orang berpikir menjadi minimalis adalah tentang menghilangkan tumpukan barang di rumah, tidak membeli barang-barang baru yang tidak penting, atau hidup dengan sesedikit mungkin barang. Pada intinya minimalisme dilihat sebagai gerakan melawan konsumerisme. Kalau begitu sebenarnya apa arti dari hidup minimalis?

Ada banyak versi atau pendapat mengenai apa hidup minimalis, bagaimana praktiknya, dan apa tujuannya. Buat saya tidak ada yang salah atau benar mengenai hal tersebut, tidak ada aturan yang baku. Justru banyaknya opini yang ada turut membentuk sudut pandang saya terhadap hidup minimalis, yang sebenarnya bukan tentang berlomba-lomba untuk memiliki sedikit barang, tapi merupakan pola pikir. 

Minimalisme merupakan sebuah sarana untuk menyingkirkan distraksi dan mengarahkan fokus atau prioritas kita kepada segala sesuatu yang  memang penting dan memberikan nilai di hidup kita.

Jadi distraksi yang saya maksudkan di sini bukan hanya berupa barang saja, namun juga mengenai segala sesuatu yang kita bawa masuk ke dalam kehidupan kita, seperti hubungan yang kita miliki, pekerjaan, atau yang lainnya. Contohnya, hubungan yang saya miliki dengan teman 'A' ternyata tidak mendatangkan kegembiraan atau hal positif lainnya, ini merupakan sebuah distraksi.

Distraksi dari menghabiskan waktu dengan orang lain yang lebih berarti untuk saya. Kemudian contoh lainnya, pekerjaan saya yang sekarang menjauhkan saya dari hal saya percaya dan saya sukai, ini juga sebuah distraksi. Distraksi dari pekerjaan yang saya ingin lakukan sesungguhnya.  

Meskipun setiap orang memiliki gangguan yang berbeda-beda namun saya yakin setiap orang pasti memiliki keinginan untuk mengeliminasi distraksi yang sedang dihadapi.  Dengan menyingkirkan gangguan dan mengatur ulang prioritas maka kita akan merasa lebih bebas dan bahagia. Kita bisa melakukan sesuatu yang disukai, menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang disayangi, atau memiliki momen dengan diri sendiri. 

Lantas kalau makna gaya hidup minimalis bukan hanya sekedar mengenai barang kenapa cara untuk memulai hidup minimalis banyak diawali dengan decluttering atau menyingkirkan barang? Karena barang cenderung menjadi distraksi atau gangguan yang paling besar dalam kehidupan seseorang. Kita memberikan terlalu banyak perhatian dan arti pada barang-barang yang kita miliki. 

Kita menghabiskan banyak waktu untuk bekerja agar mampu membeli barang-barang yang kita "butuhkan". Seolah-olah tanpa pakaian dengan merek tertentu hidup kita terasa tidak lengkap atau tanpa memiliki gadget keluaran terbaru kita merasa ketinggalan. 

Kita mempercayai bahwa suatu barang akan membuat kita lebih bahagia. Pada akhirnya kita membiarkan barang-barang yang kita beli atau kita miliki mendefinisikan kebahagiaan dan siapa diri kita sebenarnya.

Minimalisme jelas bukan obat ajaib yang akan menyelesaikan permasalahan kehidupan dalam waktu satu malam. Namun dengan merangkul minimalisme maka kita bisa menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Dimana kebahagiaan bukan berasal dari barang yang kita miliki namun dari kehidupan yang kita jalani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun