Mohon tunggu...
Dani yahya
Dani yahya Mohon Tunggu... -

lelaki kampung yang suka ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahkan Kita Terlambat Melakukan Hukuman Mati Itu

29 April 2015   18:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:33 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Engga tau ya, saya pan cuma orang udik jangankan mengerti jeroan pemerintahan dan kitab kerja serta petunjuk strategi berpolitik, gelap pisan!, orang awam seperti awamnya rakyat kebanyakan, sedikit sekali fungsi publiknya,  hanya menghidupi keluarga, berusaha sedikit berbakti pada pemerintah, setelah itu bergaul sama tetangga-tetangga, udah cuman segitu doang, tak ada andil apa-apa buat negara yang lebih besar

Maka tersebutlah saya sebagai masyarakat, hanya saja saya orangnya mah begitu, bisa baca, suka internetan, kemana aja walau statusnya palsu, tetapi orang pinter cendekia mah bisa ngelacak apananan gampang banget, serapih apapun kejahatan dunia maya polisi bisa ngelacaknya, makanya status palsu tapi lucu aja dah, jangan kriminil apalagi membongkar, wejew!

Tadi saya merenung, renungan dalam kapasitas saya sendiri ( mohon maaf jika renungan ini kwalitasnya dibawah standart, kerupuk kali ), setelah liat sana-sini, klak klik media, ada dunia seni, OR dan politik, tetapi karena sekarang lagi hangat isyu hukuman mati, ya saya baca aja apa yang berhubungan dengan hukuman mati, ya ampun!

Ternyata dikita mah terbilang sedikit yang jumlahnya diekskusi dan itu juga baru-baru ini saja, melihat informasi jumlah di amerika, menta ampun banyaknya ratusan, belon lagi dicina, bahkan singapura dan malaysia juga, diamerika mah disuntik ya terus dicina diarak dulu sebelon diexekusi, ah emang berita itu menyajikan

Sebagai orang yang masih bisah berfikir ( ukuran mutu dan kapasitas kecerdasannya mah relatif), bisa aja aku jenis lemot, namun ijinkanlah untuk merenung sedikit dalam sebuah tulisan, ternyata aku menyimpulkan bahwa hukuma mati yang kita lakukan tak ubahnya dengan negara lain yang melaksanakannya, bahkan tertinggal terbelakang dibanding cina dan amerika, ketinggalan zaman banget!

Anehnya, padahal baru memulai, udah sebegitu gencarnya dunia memandang kita sebut saja motoriknya australia, hingga merambah kemana juga, ini justru menguntungkan kita, jika negara lain diam saja, kenapa kita disorot, diancam dan dintimidasi begitu ngototnya, inilah penampakan baik buat Indonesia, sesungguhnya ketidak adilan dunia sama kita sudah terlihat disini, tidak berimbang

Apa untungnya?, kita jadi tahu selama kemaren kita dianggap lembek, nurutin aja orang-orangnya lemah, sehingga dia dengan mudah terus menerus menekan dan mengintimidasi jadi belagu, sekarang kita ngulet, bergerak, keluar dari genggaman dia, mampu berdaulat sendiri, bayangin gondog nya dia, logis marah!

Inilah, ada hikmah yang banyak sebagai pengingat bahwa sebenarnya kita negara kuat hanya saja terlalu bergantung barangkali sama dia-dia, tetapi sekali bergerak dengan hak kedaulatan, kita merasa terhentak dan sadar

saya merasa bangga sekarang jadi orang indonesia, sebab udah mulai berani ngulet atau ngelilir, keluar dari ketek mereka, dan yakin hukuman mati itu adalah biasa, kita dapat berkaca pada negar-negara lain melaksanakannya, kita bukan penjajah dan feodal, dunia memandang kita bukan karena kita zionism, tetapi mereka terhentak dan kaget melihat kita berani, jika hukuman mati pasalnya itu bukan alasan, yang jelas kita berani seperti mereka yang juga melaksanakannya dan mereka tidak menduga karena selama ini selalu memandang kita remeh!

sekarang kita kudu bisa berbuat untuk hal yang lainnya lebih banyak lagi, dengan keberanian dan tekad seperti ini, ekonomi juga!, aku sekarang bangga jadi orang indonesia!, jadikan ini moment sebagai hari keberanian, kekuatan dan KEKOMPAKAN bangsa, merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun