Jelang Debat Ke 2 Esok hari, Agus dan Sylvi ini rutin melakukan konsolidasi dengan para tim pemenangnya, strategi tengah di susun untuk menghaapi debat kedua yang akan berlangsung Jumat Esok hari, “Reformasi Birokrasi” menjadi tema yang akan di angkat dalam debat tersebut, segala persiapan mengenai tema tersebut sudah di godok bersama, bahkan guna memantapkan debat esok hari Agus dan Sylvi rela absen menyapa warga Jakarta guna mempersiapkan materi untuk debt besok.
Sebenarnya yang paling diuntungkan dengan tema “Reformasi Birokrasi” debat besok ialah Agus dan Sylvi, Mpok sylvi yang menjadi Cawagub AHY sudah tidak usah dibicarakan lagi untuk masalah reformasi birokrasi di kalangan pemprov DKI, sebagai perempuan yang punya segudang prestasi baik akademisi maupun kinerja di pemrpov DKI, Sylviana Murni bukan orang baru dalam urusan Jakarta, 31 Tahun sudah beliau mengabdi di Jakarta, segudang prestasi pun dia ukir selama ini, mungkin kebanyakan orang tidak mengetahui akan hal itu, hanya tidak pernah terpublis saja Mpok Sylvi kurang moncer namanya di Jakarta.
Sebagai salah satu Cawagub Perempuan pertama di Pilgub DKI Jakarta 2017, Sylviana mengawali karier birokrat sebagai pegawai negeri sipil sebagai staf penatar di Badan Pembinaan Pendidikan dan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) 1985-1987. Kariernya berlanjut menjadi Staf Biro Pembinaan Mental DKI. Seiring perjalanan waktu, ia menduduki bermacam jenis kepala biro. Berbagai kebijakannya nyaris tanpa protes atau meninggalkan kesan buruk. Sejak awal kariernya di dunia birokrasi, Sylvi yang dikenal concern menangani problem kependudukan DKI Jakarta, sukses mencatatkan banyak prestasi. Selama menduduki posisi ini, Sylvi tercatat dan dikenal sebagai pegawai teladan yang hampir tidak cacat dan banyak prestasi di mata negara.
Satu hal lainnya, Sylviana Murni dikenal sebagai birokrat yang langka dalam hal akademik. Maklum, masih hal yang jarang di antara banyak PNS Pemprov DKI yang bergelar Profesor. Ini yang menjadikan Sylviana Murni juga banyak disibukkan aktif mengajar di sejumlah universitas. Pada 21 April 2008, ia dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Pusat oleh Gubernur Fauzi Bowo. Saat menjadi Wali Kota Jakarta Pusat, ia berhasil membuat terobosan dengan Pelayanan Terpadu Malam Hari yang menyediakan 23 layanan bagi masyarakat. Banyak kalangan, termasuk para pejabat yang mengamini penilaian tentang pribadi Sylviana Murni. Sylvi diakui memiliki karakter yang bagus dalam bergaul, terlepas dari komitmen kuatnya dalam dunia pendidikan. Sylviana juga diakui taat berpedoman pada manajerial sebagai kunci keberhasilan organisasi. Tak hanya itu, ia juga punya prinsip 2R yaitu religi dan regulasi. Dia menjadi pejabat tinggi yang menolak format asal terima laporan--Asal Ibu Senang.
Sebagai wali kota perempuan pertama di ibu kota Negara, Sylviana Murni menunjukan performa ciamiknya dalam memangku jabatan tertinggi. Siapa yang mengira, dalam kepemimpinannya itu,sejumlah penghargaan disabet pemerintahan administrasi Jakarta Selatan. Dari banyak prestasi yang diukirnya, Pelayanan Terpadu Malam Hari merupakan pelayanan yang mendapat respons luar biasa dan masyarakat. Konsep ini dikembangkan Sylvi dari ide Gubemur Fauzi Bowo yang meminta para wali kota melakukan pelayanan langsung di tengah permukiman masyarakat.
Sedikitnya, tercatat 14 Penghargaan telah diraih oleh Pemkot Jakarta Pusat hanya selama 9 bulan masa kepemimpinan Sylviana, antara lain meraih
• Piala Adipura oleh Presiden RI,
• MURI untuk Wanita Pertama sebagai Wali Kota di ibu kota negara,
• Piala Citra Pelayanan Terpadu Terbaik tk. Nasional (Sudin P2B Jakpus), Pelayanan Terpadu Terbaik Tk. Provinsi (Walikota Jakpus),
• Juara 1 Lomba P2WKSS tk. Provinsi untuk Kel. Kramat,
• Juara 1 Lomba Sekolah Sehat Tk. Prov. Untuk SMPN 40 Jakpus,