Dana publik tersebut berasal dari orang yang  menabung. Tapi dalam akuntansi, karena itu jasa perbankan, utang tadi  diberikan ke orang yang membutuhkan uang sehingga disebut kredit.
Hasil  dari kredit itu nantinya akan mendapatkan bunga. Seperti pada BNI, BRI,  Mandiri, BTN. Mereka setiap tahun dapat laba dari jasa perbankan.
Melihat  pemaparan Prabowo itu, kita memang sangat menyayangkannya. Karena dia  menelan data secara mentah-mentah, tanpa dipahami terlebih dahulu. Tak  hanya itu, datanya pun juga tidak utuh sehingga memberikan penafsiran  yang salah.
Dengan begitu, kita jadi paham bahwa Prabowo memang  Capres yang hanya gemar menyebarkan informasi hoax, provokatif dan  menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Untuk itu, kita bisa katakan bahwa  kualitas oposisi saat ini sungguh tidak kredibel.
Dengan  kualitas seperti itu, maka kita bisa simpulkan bahwa Prabowo bukanlah  pemimpin yang ideal bagi Indonesia. Pasalnya, dia tidak bisa membangkitkan semangat dan optimisme anak bangsa, namun sebaliknya  justru terus mengumbar pesimisme dan pesan penuh ketakutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H