Padahal kritikan dari pihak lain itu ditujukan agar kepatuhan pada peraturan ditegakkan. Itulah senjata Anies-Sandi. Mereka membangun simpati justru dari kritikan atas kebijakannya yang keliru.
Padahal narasi yang seolah mengusung ide kerakyatan itu bisa saja hanya dimanfaatkan oleh Anies-Sandi untuk menutupi prestasinya yang minim. Ide penataan yang dibawanya tak lebih hanya seperti permen pada anak kecil saja. Diberikan apa yang dimau oleh anak kecil, namun bila terus berlanjut akan merusak badannya.
Anies-Sandi berorientasi tidak pada pembangunan sistem, namun hanya sekadar kepentingan politik jangka pendek. Hal itu justru berbahaya karena berpotensi menjadikan Ibukota Jakarta stagnan, bahkan bisa saja justru mengalami kemunduran.
Tampaknya warga Jakarta harus bersabar selama 5 tahun ke depan. Karena kesalahan pemimpin yang hanya pandai menjual kata-kata dan jargon surga tapi minim prestasi kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H