Mohon tunggu...
Danis Zahra Noviana
Danis Zahra Noviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

banyak membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Respon IOM Indonesia terhadap Krisis Pengungsi Rohingya di Myanmar

5 Juli 2023   09:50 Diperbarui: 5 Juli 2023   09:56 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

IOM Indonesia berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah Indonesia mengenai situasi Rohingya dan kebutuhan mereka. Mereka juga berkoordinasi dengan organisasi lain, seperti UNHCR (Badan Pengungsi PBB), Palang Merah, dan lembaga-lembaga internasional lainnya untuk memastikan tanggapan yang terkoordinasi dan efektif terhadap kebutuhan pengungsi Rohingya. IOM memberikan pendampingan dan dukungan bagi pengungsi Rohingya dalam berbagai aspek kehidupan mereka di Indonesia. Ini meliputi dukungan psikososial, pelatihan keterampilan, dan bantuan dalam mencari pekerjaan atau pendidikan. IOM juga bekerja untuk melindungi hak asasi manusia dan kesejahteraan pengungsi Rohingya di Indonesia. Mereka memberikan perlindungan bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan penyintas kekerasan. IOM juga memberikan dukungan dalam pendidikan, salah satunya adalah bekerja sama dengan UNHCR untuk membantu pendidikan anak-anak pengungsi Makassar, khususnya anak-anak pengungsi Rohingya, melalui sekolah Makassar. Selain itu, IOM juga memberikan pelatihan keterampilan, pengembangan usaha mikro dan kecil, dukungan dalam memperoleh akses pekerjaan yang layak, dan pemberdayaan ekonomi untuk membantu pengungsi Rohingya menjadi mandiri secara ekonomi.

IOM memberikan tunjangan bulanan kepada pengungsi Rohingya di Aceh agar mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri. Uang yang diberikan oleh IOM merupakan bagian dari program Development Fund IOM. Pada tingkat pemenuhan kebutuhan pengungsi saat ini, IOM memberikan tunjangan kepada pengungsi dewasa masing-masing senilai Rp 1.250.000 per bulan dan pengungsi anak-anak sebesar Rp 500.000 per bulan. IOM dan UNHCR juga telah bekerja sama dengan perusahaan seluler Indonesia untuk meningkatkan komunikasi dan akses internet bagi pengungsi Rohingya di Indonesia. Hal ini dilakukan agar pengungsi etnis Rohingya dapat saling bertukar informasi dan berkomunikasi dengan keluarga yang tinggal jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun