Tekanan besar juga datang dari keinginan LeBron untuk bermain bersama anaknya, yang secara tidak langsung menambah ekspektasi publik terhadap Bronny. Dalam wawancara dengan Rich Paul, agen Lebron James menyatakan bahwa keputusan Bronny untuk melangkah ke NBA tidak boleh didasarkan pada tekanan dari luar, melainkan kesiapan yang matang.
Langkah selanjutnya
Beberapa analis menyarankan bahwa Bronny akan lebih baik jika menghabiskan waktu di NCAA atau G League untuk mengasah kemampuan dan mendapatkan pengalaman bermain yang lebih banyak. Dengan rata-rata 5 poin, 2,8 rebound, dan 2,4 assist per game selama musim pertamanya di USC, ia belum menunjukkan performa dominan yang biasanya diharapkan dari prospek NBA.
Langkah bermain di G League dapat memberikan Bronny kesempatan untuk berkembang tanpa tekanan besar bermain di lapangan NBA bersama ayahnya. Hal ini juga dapat membantunya membangun identitas sendiri sebagai pemain, terlepas dari bayang-bayang nama besar LeBron.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H