Menggunakan dinding semen ekspos merupakan pilihan unik dan artistik yang semakin populer di dunia desain interior dan eksterior.Â
Selain memberikan kesan alami yang menarik, dinding semen juga memiliki keunggulan ekonomis dan perawatan yang minim, sehingga menjadi opsi hemat yang berkelanjutan.
Selain biaya yang lebih terjangkau, penggunaan dinding semen ekspos juga mengurangi kebutuhan akan cat dan material finishing lainnya, menghemat lebih banyak biaya.Â
Baca juga:Â Perekat Beton Lama dan Baru: Panduan LengkapÂ
Ini menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin membangun rumah dengan anggaran terbatas.
Cara Membuat Dinding Semen Ekspos
Dinding semen ekspos dapat diterapkan tidak hanya pada fasad atau eksterior bangunan, tetapi juga pada interior ruangan seperti ruang tamu, kamar mandi, dapur, ruang makan, dan bahkan kamar tidur.Â
Dengan dinding minimalis ini, Anda dapat menciptakan tampilan interior yang sederhana dan minimalis.
Ada dua teknik utama yang dapat digunakan untuk membuat dinding semen ekspos:
1. Teknik Kamprot
Teknik ini dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. Metode manual menghasilkan tekstur kasar dan butiran-butiran pasir yang tajam pada dinding. Sedangkan penggunaan mesin dengan alat bantu seperti concrete spraying memberikan hasil yang lebih halus, rata, dan rapi.
2. Teknik Garuk
Teknik ini melibatkan penggunaan alat cetak dari papan dengan pola desain sesuai selera. Dinding dapat dihiasi dengan berbagai pola, termasuk pola gerigi tegak lurus atau meruncing. Proses ini memerlukan ketelatenan dan ketelitian tinggi agar hasilnya rapi dan motifnya terbentuk dengan baik.
Baca juga:Â Kegunaan Menggunakan Bata Ringan dalam Hunian
Kelebihan dan Kekurangan Dinding Semen Ekspos
Penggunaan dinding semen ekspos memiliki kelebihan dan kekurangan:
Kelebihan:
1. Finishing dinding dan lantai terlihat alami dan estetis.
2. Biaya konstruksi lebih rendah.
3. Perawatan yang mudah.
4. Tahan terhadap cuaca ekstrem.
5. Permukaannya anti selip.
Kekurangan:
1. Retak rambut dapat lebih terlihat.
2. Proses pengerjaan cenderung rumit dan memerlukan ahli.
3. Ruangan bisa menjadi lebih lembap, yang perlu diatasi dengan ventilasi yang baik atau penggunaan humidifier.
4. Sulit membersihkan dinding yang sudah kotor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H