Mohon tunggu...
Dani Setiawan
Dani Setiawan Mohon Tunggu... -

Saya Dani Setiawan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi atau Prabowo adalah kita

7 Juni 2014   22:32 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:47 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bung Karno pernah mengatakan, adalah lebih sulit bagi generasi penerus Indonesia, karena perjuangan mereka adalah bukan mengusir bangsa asing, tetapi perjuangan mereka adalah melawan bangsanya sendiri.
Terbayang, apabila hari ini tiba-tiba gabungan pasukan Malaysia-Singapura menginvasi bagian utara Indonesia; sementara gabungan pasukan Autralia dan Selandia Baru menohok dari bagian selatan negara ini, dengan dukungan Amerika Serikat pastinya, entah dengan alasan apa. Ini hanya bayangan di angan-angan saja tentunya. Sesuatu yang hampir mustahil terjadi, dan semua orang Indonesia juga tahu.

Namun bayangkan jika ini bukan hanya mimpi, tetapi benar-benar terjadi. Terbayang lagi di angan-angan, presiden mengumumkan keadaan darurat perang. Semua menawarkan jiwa, raga, dan harta, tanpa diminta, tanpa curiga, tanpa ego kelompok, atau pun partai, suku, agama, atau apa pun lah itu. Kita semua satu. Maju menahan invasi, di bawah komando satu presiden yang katanya peragu. Satu komando, di tengah perbedaan. Bhinneka tunggal ika.

Maaf mengecewakan Anda. Tapi sekali lagi, hal ini hampir mustahil terjadi saat ini.

Dan sadarkah, justru karena kemustahilan ini, kita terpecah. Tanpa musuh bersama, kita bingung mendefinisikan 'musuh': (si)apa  yang harus dilawan: Agen neolib? Islam radikal? Islam liberal? Jongos asing? Antek cina? Agen kristenisasi? Sedih bahwa kita dengan terpaksa harus mendefinisikan musuh 'bersama' berdasarkan ilusi kita sendiri, berdasarkan kecurigaan, ketakutan dan kecemasan yang tak beralasan. Ketakutan akan saudara dan bangsanya sendiri.

Namun sebenarnya, musuh bersama sungguh tak kasat mata. Ego dan keakuan dan keserakahan dan kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan itulah musuh bersama. Itulah mengapa musuh yang satu ini sangat sulit untuk dilawan, karena musuh itu ada dalam kita. Anda dan saya. Perang adalah setiap hari, melawan ego atau melawan nurani. Silahkan memilih.

Musuh bersama bukanlah Jokowi atau Prabowo. Jokowi atau Prabowo adalah kita. Selamat berkampanye berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun