Mahasiswa KKN BTV III UNEJ Ciptakan Budaya Literasi pada Generasi Penerus Bangsa

JEMBER - Mahasiswa merupakan seorang cendekiawan yang memiliki tanggung jawab sebagai agent of change yakni agen perubahan bagi lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara. Mahasiswa perlu menjalankan tanggung jawab sebagai agen perubahan yang nantinya dapat memberikan kebermanfaatan dan dampak baik bagi masyarakat sekitar. Hal itu juga diimplementasikan oleh mahasiswa Universitas Jember yang sedang menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III secara mandiri di masing-masing wilayah yang ditentukan. Salah satunya yakni mahasiswa KKN BTV III UNEJ Kelompok 39 dengan Ns.Mashuri M.Kep sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yang memiliki fokus atau tema yakni pelaksananaan program literasi desa pada masa pandemi covid-19.

Kegiatan KKN BTV III UNEJ dilaksanakan oleh salah satu mahasiswa kelompok 39 yang bertempat di Lingkungan Karanganyar, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember dengan mitra sasaran yakni para pemuda atau anak usia sekolah di lingkungan setempat. Lokasi tersebut menjadi wilayah sasaran pelaksanaan KKN BTV III dengan fokus program literasi yang sesuai dengan masalah yang ditemukan di Lingkungan Karanganyar tersebut. 

Setelah melaksanakan observasi, mahasiswa KKN menemukan suatu permasalahan dalam ranah pendidikan di mana terdapat beberapa anak usia sekolah yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak karena kondisi perekonomian yang tidak mendukung dan kurangnya motivasi belajar dari dalam diri mereka. Oleh karena itu, mahasiswa KKN melaksanakan beberapa program seperti program literasi mingguan, sosialisasi dengan 3 tema, dan mendirikan perpustakaan untuk dapat mewujudkan kampung literasi.

Dalam implementasi program literasi mingguan, mahasiswa KKN mengundang pemuda atau anak usia sekolah untuk hadir di lokasi yang bertempat di RT 02 Lingkungan Karanganyar untuk mengikuti kegiatan literasi dasar dan visual. Mahasiswa KKN membawa beberapa beberapa buku untuk kemudian mereka baca dan menceritakan kembali isi dari buku yang telah mereka baca. Mereka juga belajar untuk membuat dan membaca puisi untuk dapat mengasah keterampilan dan kemandirian mereka. 

Selian itu, mereka juga melakukan literasi visual melalui tayangan film edukasi dengan memanfaatkan proyektor atau viewer, sehingga hal itu dapat menjadi inovasi tersendiri bagi mereka agar semangat dan antusias  dalam melaksanakan kegiatan literasi. Program literasi tersebut tidak hanya dilakukan satu kali pertemuan saja, tetapi 3-4 kali pertemuan di setiao minggu agar mereka terbiasa dalam melaksanakan kegiatan literasi. Hal tersebut akan menjadi suatu kebiasaan bagi mereka, sehingga budaya literasi dapat terbentuk dalam diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar demi menambah ilmu dan pengetahuan.

Kemudian, mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi mengenai 3 tema yakni Peran Pendidikan Formal dalam Pembentukan Karakter Anak di Masa Pandemi Covid-19, Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris sejak Dini, serta Peran Organisasi dalam Membentuk Jiwa Kepemimpinan. Ketiga tema tersebut memiliki urgensi tinggi untuk dilaksanakan dengan melihat permasalahan dan kebutuhan yang dibutuhkan serta adanya potensi mereka dalam menjalankan organisasi seperti karang taruna. Semua sosialisasi tersebut menjadi satu rangkaian dalam pelaksanaan kelas desa KKN yang sudah terprogram di website resmi Universitas Jember untuk dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Program selanjutnya yakni pembuatan perpustakaan mini untuk mewujudkan kampung literasi yang didukung oleh seluruh perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Mahasiswa KKN dan juga seluruh aparat seperti Ketua RT, Ketua RW, Ketua Karang Taruna, Ketua Takmir Masjid, dan Ketua Pemberdayaan Perempuan dan Ekonomi Kreatif telah melaksanakan rapat koordinasi untuk mebahas seluruh rangkaian program KKN. Mereka sangat menerima mahasiswa KKN dengan baik dan berpartisipasi penuh dalam memberikan dukungan serta menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan agar nantinya program KKN ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai kesepakatan bersama.