Masyarakat setempat juga turut berpartisipasi dalam merespons kejadian ini. Beberapa warga menolak untuk menyewa mobil karena takut akan mengalami hal serupa dengan bos rental yang tewas. Kekhawatiran ini menunjukkan betapa dalamnya dampak psikologis yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut.
Proses Atribusi dalam Kognisi Sosial
Proses atribusi adalah salah satu konsep penting dalam kognisi sosial yang menjelaskan bagaimana individu menginterpretasikan dan memberikan alasan atas perilaku orang lain. Menurut teori atribusi, individu sering kali mengaitkan perilaku orang lain dengan faktor internal daripada situasional, sebuah kecenderungan yang dikenal sebagai kesalahan atribusi fundamental (Ross, 1977; Jones & Harris, 1967). Dalam konteks kasus BH, beberapa teori atribusi dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana dan mengapa massa melakukan kesalahan fatal tersebut.
Proses Atribusi dalam Kognisi Sosial
Proses atribusi adalah salah satu konsep penting dalam kognisi sosial yang menjelaskan bagaimana individu menginterpretasikan dan memberikan alasan atas perilaku orang lain. Menurut teori atribusi, individu sering kali mengaitkan perilaku orang lain dengan faktor internal daripada situasional, sebuah kecenderungan yang dikenal sebagai kesalahan atribusi fundamental (Ross, 1977; Jones & Harris, 1967). Dalam konteks kasus BH, beberapa teori atribusi dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana dan mengapa massa melakukan kesalahan fatal tersebut.
Atribusi Kausal
Atribusi kausal merujuk pada proses di mana individu menentukan sebab di balik tindakan orang lain. Dalam kasus BH, massa melakukan atribusi kausal dengan cepat dan menganggap BH sebagai pencuri mobil. Teriakan "maling" yang didengar oleh massa memicu mereka untuk membuat kesimpulan instan tanpa verifikasi lebih lanjut. Massa mengandalkan informasi yang paling cepat tersedia (heuristik ketersediaan) dan mengabaikan kemungkinan lain bahwa BH mungkin adalah pemilik sah mobil tersebut.
Kesalahan Atribusi Fundamental
Kesalahan atribusi fundamental adalah kecenderungan untuk lebih menekankan faktor internal atau disposisional daripada faktor situasional ketika menjelaskan perilaku orang lain. Dalam insiden ini, massa lebih cenderung melihat BH sebagai pribadi dengan niat jahat (pencuri) daripada mempertimbangkan situasi di mana BH berada (mencoba mengambil kembali mobilnya). Ini adalah contoh nyata dari kesalahan atribusi fundamental yang mengabaikan konteks situasional dan berfokus pada karakteristik individu.
Dinamisasi Kelompok dan Konformitas Sosial
Selain proses atribusi, dinamika kelompok dan konformitas sosial memainkan peran penting dalam insiden pengeroyokan ini. Ketika individu berada dalam kelompok besar, mereka cenderung menunjukkan perilaku yang berbeda dibandingkan saat mereka sendiri.