Mohon tunggu...
Dani
Dani Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Dani Setiawan, anak cikal dari dua bersaudara. Lahir di kabupaten Sumedang, Provinsi jawabarat pada tanggal 02 Juli 1999. Kini dia sedang menempuh studi S-1 di Fakultas Pendidikan dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berlayar | Puisi

5 September 2021   01:14 Diperbarui: 5 September 2021   02:00 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diketenangan malam menjenguk hari
Serintis langkah angin
Menuntunku ke persimpangan waktu
Dan bulan seakan tahu, ada hati yang membisu

Bersama angin darat
Kudorong perahu hingga mencium bibir ombak
Mendayung-mendayung
Kupecah gelombang dengan ujung perahu

Seiring gerak ombak perahu oleng kian kemari
Mencari-cari warna yang hilang
Pada kedipan genit mata bintang
Pada langit yang diam

Setibanya di laut
Kulempar jangkar
kutebar pukat
Untuk kutangkap semua sunyi

Di malam yang masih tenang
Awan pun malas membatik langit
Riak air kini tinggal serpihan purnama
Baru ku tahu ada tempat dimana lisan membiru

O, Gusti
Malam ini kukenakan kemeja bersulam sutra
Bersarung tenun dari Makasar
Dan songkok dari beledu paling istimewa

O, Gusti
Wudhu ku dari air laut sajadahku dari perahu
Air laut bersihkan gamang dalam dada
Dan perahu yang tak pernah menyentuh apapun
selain pasir dan air laut

Tapi Gusti,
Sayangnya Engkau Maha melihat
Bukan aku ingkar dari sifat-sifat Mu
Hanya upayaku sembunyikan cacat di hadapan Mu

O, Gusti
Asma Mu telah ku sebut
Kalimat suci telah kubaca
Butir-butir tasbe jatuh diantara lokan-lokan

Kelat bergetar tiba-tiba
layar berkibar seketika
Malam begitu warna-warni
Aminku berloncatan kian kemari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun