Mohon tunggu...
Likadarma
Likadarma Mohon Tunggu... Penulis - Lingkar Kajian Kedaerahan Pemalang

Gerbang penggalian nilai-nilai kedaerahan untuk kemajuan pengetahuan Pemalang dan kePemalangan yang tulen.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komitmen Indonesia Emas 2045 Sulit Dicapai Karena Satu Hal Ini

6 November 2023   08:25 Diperbarui: 6 November 2023   08:25 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Kompas

Negara yang Berhasil Menghadapi Bonus Demografi

Beberapa negara di Asia mampu memanfaatkan bonus demografi. Negara tersebut yaitu Korea Selatan dan China. Negara ini menciptakan industri rumahan sehingga membuka lapangan pekerjaan untuk warganya. Industri rumahan Korea Selatan diarahkan untuk memproduksi komponen Handphone yang kemudian dirakit di pabrik perakitan. Sedangkan industri rumahan China diarahkan untuk memproduksi berbagai macam komponen peralatan elektronik. Bonus demografi di negara ini berkontribusi meningkatkan perekonomian negara hingga 10-15 persen. Hal ini terjadi karena perencanaan yang matang untuk menyambut bonus demografi.

Jika coba dilihat dari tingkat korupsinya, ternyata peringkat negara tersebut jauh melampaui Indonesia. Korea Selatan yang pernah menjadi negara termiskin di Asia, saat ini tingkat korupsinya menempati peringkat ke 31 dari 180 negara, China ke 65, sedangkan Indonesia ke 110.

Tentunya penegakan hukuman korupsi di negara tersebut tegas dan tidak main-main. Korea Selatan dengan sanksi sosialnya, mempermalukan pelaku korupsi di depan publik sampai-sampai depresi dan bunuh diri. China dengan hukuman seumur hidup tanpa remisi, dan kerap menghukum mati pelaku korupsi. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Jelas belum setegas kedua negara diatas, melakukan korupsi disaat pandemi saja masih diberi ampun, tidak dihukum maksimal, dan malah diberi remisi.

Pemerintah Indonesia harusnya berkomitmen dulu untuk tidak korupsi sebelum berkomitmen untuk kemajuan negeri. Sebab dari yang sudah-sudah, pejabat masih dominan mementingkan perutnya sendiri ketimbang nasib negeri. Kalau masih seperti ini bonus demografi akan menjadi bencana bukan keuntungan.

Penuli : Lamzi Khaidar

Editor : Anam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun