Negara yang Berhasil Menghadapi Bonus Demografi
Beberapa negara di Asia mampu memanfaatkan bonus demografi. Negara tersebut yaitu Korea Selatan dan China. Negara ini menciptakan industri rumahan sehingga membuka lapangan pekerjaan untuk warganya. Industri rumahan Korea Selatan diarahkan untuk memproduksi komponen Handphone yang kemudian dirakit di pabrik perakitan. Sedangkan industri rumahan China diarahkan untuk memproduksi berbagai macam komponen peralatan elektronik. Bonus demografi di negara ini berkontribusi meningkatkan perekonomian negara hingga 10-15 persen. Hal ini terjadi karena perencanaan yang matang untuk menyambut bonus demografi.
Jika coba dilihat dari tingkat korupsinya, ternyata peringkat negara tersebut jauh melampaui Indonesia. Korea Selatan yang pernah menjadi negara termiskin di Asia, saat ini tingkat korupsinya menempati peringkat ke 31 dari 180 negara, China ke 65, sedangkan Indonesia ke 110.
Tentunya penegakan hukuman korupsi di negara tersebut tegas dan tidak main-main. Korea Selatan dengan sanksi sosialnya, mempermalukan pelaku korupsi di depan publik sampai-sampai depresi dan bunuh diri. China dengan hukuman seumur hidup tanpa remisi, dan kerap menghukum mati pelaku korupsi. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Jelas belum setegas kedua negara diatas, melakukan korupsi disaat pandemi saja masih diberi ampun, tidak dihukum maksimal, dan malah diberi remisi.
Pemerintah Indonesia harusnya berkomitmen dulu untuk tidak korupsi sebelum berkomitmen untuk kemajuan negeri. Sebab dari yang sudah-sudah, pejabat masih dominan mementingkan perutnya sendiri ketimbang nasib negeri. Kalau masih seperti ini bonus demografi akan menjadi bencana bukan keuntungan.
Penuli : Lamzi Khaidar
Editor : Anam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H