Indonesia digadang-gadang bakal menjadi negara maju dan sejajar dengan negara adidaya pada tahun 2045. Pemerintah berkomitmen akan membawa kemajuan untuk Indonesia saat bonus demografi 2030-2045 tiba. Pemerintah mengusung empat pilar visi kemajuan Indonesia, yaitu pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, dan pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan. Visi kemajuan tersebut agaknya sulit dicapai jika di Indonesia masih banyak praktik korupsi, apalagi korupsi dilakukan oleh para pejabat, jadi janganlah berharap lebih untuk kemajuan Indonesia.
Korupsi menjadi satu hal yang menghambat proses kemajuan Indonesia. Makin tinggi korupsi, Indonesia emas 2045 hanyalah ilusi. Tendensianya dampak dari korupsi mencakup banyak sendi kehidupan atau multidimensional effects.Â
Memperlemah Ekonomi
Korupsi yang terjadi terus menerus akan memperlemah ekonomi negara manapun, termasuk Indonesia. Dari tahun ke tahun Indonesia mengalami peningkatan kasus korupsi. Pada tahun 2022 ICW melaporkan bahwa terdapat kenaikan kasus korupsi dari yang awalnya sebanyak 533 menjadi sebesar 579 kasus. Tentu jumlahnya terus bertambah seiring meningkatnya pemberitaan kasus korupsi di berbagai media.
Beberapa nama yang menambah daftar korupsi yakni eks Menteri Sosial Juliari Batubara yang meraup uang Bansos sekitar 14,5 Miliar. Kasus ini mungkin masih melekat diingatan kita, sebab dilakukan ketika Indonesia dalam masa inflasi akibat pandemi Covid-19.
Kemudian tak lama ini disusul korupsi pembangunan BTS 4G dan infrastruktur pendukungnya yang dilakukan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate  dan sohib-sohibnya. Mereka menjadi tersangka dalam kasus yang merugikan negara hingga 8 Triliun.
Dan yang masih hangat kasus korupsi oleh Kementan Syahrul Yasin Limpo dan sohibnya. Ia di duga terlibat kasus korupsi promosi jabatan, proyek pengadaan barang dan jasa, serta penerimaan gratifikasi di lingkungan kementan. Mereka dilaporkan telah menikmati uang sekitar 13,9 Miliar, dan hasil penyidikan KPK di kantornya ditemukan juga uang sebesar 30 Miliar.
Banyaknya kasus korupsi menjadi batu sandungan untuk memajukan ekonomi dan menclok di lima besar dunia 23 tahun mendatang. Untuk mencapainya, Ibu Sri Mulyani mensyaratkan agar Indonesia bersih dulu dari korupsi. "Bisa saja, tetapi bersihkan dulu dari korupsi", begitu kata Sri Mulyani. Disampaikan pada puncak Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Jakarta (13/12/2022).
Mungkin Ibu Sri sekarang pesimis melihat keadaan ini, berharap keluar dari Middle Income Trap, Indonesia malah stagnan dan sulit bergerak. Kalau begitu malah masih mending keong, walaupun jalannya pelan tapi terus melangkah maju, tidak jalan di tempat.
Mempersulit Akses Masyarakat Miskin