Mohon tunggu...
Likadarma
Likadarma Mohon Tunggu... Penulis - Lingkar Kajian Kedaerahan Pemalang

Gerbang penggalian nilai-nilai kedaerahan untuk kemajuan pengetahuan Pemalang dan kePemalangan yang tulen.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemalang Darurat Filsafat

24 Februari 2023   13:56 Diperbarui: 24 Februari 2023   14:01 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com/

Filsafat tidak lepas dari takjub, ia tidak lekang dari keingintahuan karena rasa penasaran terus saja menguliti tengkorak akal. Takjub, mulanya merupakan rasa penasaran tetapi tidak sekedar penasaran yang sekedar ilusi, melainkan ia terus menggrogoti rasa penasarannya hingga inti paling mendasar. Mengapa dan bagaimana adalah pertanyaan yang terus menaung demi tercapainya keingintahuan yang diinginkan dan menurutnya puas.

Kenapa bisa begini? Kenapa Pemalang begini? Kenapa pemerintah tidak mengurusi jalan yang lubangnya meresahkan kendaraan? Seluruh pertanyaan selalu timbul ketika takjub menganga dalam lingkup sosial. Namun, sering kerap pertanyaan adalah suatu kewaspadaan, bisa jadi setiap pertanyaan adalah sumber bahwa ia kritis yang membahayakan pemerintah ataupun orang lain. Tidak heran, jika banyak pejabat ataupun pemerintah menghindari pertanyaan dari rakyat sipil. Tidak seperti Agora, tempat masyarakat menuai diskusi demi intelektual yang berkemajuan dan tempat di mana rakyat bisa mengkritisi para dewa di lingkup Yunani kuno.

Sadar

Semuanya tidak akan pernah bisa dijalankan tanpa kesadaran setiap penganut Pemalang. Sadar akan ketidak tahuan, sadar akan adanya kita yang seharusnya ikut serta membangun kemajuan Pemalang. Dan apa yang sehasunya kita lakukan? Jawaban dasarnya ada pada perenungan dan takjub. Sadar tidak pernah timbul dari malam yang tenang, tetapi kesunyiannya itulah yang merupakan titik kesadaran. Biasanya manusia sadar hanyalah pada titik tertentu ketika ia rapuh kemudian kehilangan kasadarannya karena rapuh sudah tersamarkan. Padahal hal demikian bukan merupakan esensi kesadaran yang lebih tinggi melainkan dangkal dalam kesadaran.

Sadar dalam filsafat hakikatnya menghadirkan akal agar tidak sekedar ilusi. Dari ketidaktahuan, bagaimana agar kita tahu? Tentu hal ini memiliki berbagai jalan tindakan menuju tahu, baik idealis, rasionalis, maupun komprehensif.

Dari mini konsep dasar filsafat, harapannya bisa menyamarkan darurat filsafat di Pemalang. Paparan di atas merupakan sifat dasar seorang filsuf dalam kehidupannya, kendati masih banyak hal-hal yang berada pada lngkaran filsafat. Hanya sedikit sindiran mengenai bagaimana kerangka berfikirinya, terlalu menghabiskan waktu jika harus dibahas sedetail-detailnya. Pentingnya, memperkenalkan dasar apa itu filsafat, karena sering kali dianggap suatu yang kusam namun antik sehingga jarang diketahui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun