Seberapa jauh anak kita kenal Al Qur'an? Mudah-mudahan kita pernah bertanya seperti itu, tanda bahwa kita ada perhatian pada pendidikan anak.
Sebagian anak SD kemungkinan sudah hafal surat-surat pendek. Bagi yang sekolah di Madrasah Ibtidaiyah atau SDIT mungkin sudah hafal Juz Amma (Juz 30), sebaian kecil ada juga yang sudah hafal Juz 29. Bagi yang belajar di pesantren, beberapa juz awal sudah hafal. Pertanyaan selanjutnya, cukupkah?
Kalau kita mulai membaca Al Qur'an, pada halaman dua kita akan langsung membaca informasi bahwa Al Qur'an adah huddan, petunjuk, bagi yang bertaqwa. Dengan keterangan ini, maka membuat anak-anak hafal (saja) tentu tidak cukup. Petunjuk tentu merupakan sesuatu yang harus diikuti, dijalankan.
Lantas, bagaimana cara mengupgrade pemahaman bahwa petunjuk adalah sesuatu yang harus dijalankan? Dalam beberapa kesempatan, saya mencoba menjalan sebuah permainan yang ternyata cukup menarik, terutama bagi anak SMP ke atas. Game dalam format powerpoint ini bisa dijalankan di kelas dan cukup menyenangkan. Bagi yang berminat silakan download berikut:
http://www.4shared.com/file/Y5YynTEB/Permainan_SATU_MENIT_SAJA.htm
Slide ini berisi permainan yang dimainkan dalam tiga kali kesempatan, jangan bocorkan info ini ke peserta, nanti jadi tidak menarik.
Kesempatan pertama, peserta akan diminta ikut dalam permainan yang hanya berdurasi satu menit saja, sehingga harus konsentrasi penuh. Kemungkinan besar peserta akan gagal karena di layar cuma ada dua slide berisi kata 'mulai' dan kemudian slide 'selesai' yang dikeluarkan satu menit kemudian. Mereka akan bengong, sebagian akan senyum sendiri. Setelah selesai, tanyalah apa penyebab kegagalan permainan ini, padahal ini hanya permainan satu menit. Jawaban akan mengerucut pada ketiadaan petunjuk permainan. Berilah mereka kesempatan kedua, permainan sama, tapi kali ini ada petunjuk.
Petunjuk pada kesempatan kedua ini ternyata berisi tulisan dengan font yang susah dimengerti (wingdings). Sebagian peserta akan berusaha (sok tahu) membaca petunjuk ini, tapi sebagian besar kemungkinan bengong lagi sambil senyum atau tertawa. Saat berakhir, tanyalah kenapa gagal lagi. Jawabanpun akan tersimpul ke ketidakmengertian petunjuk yang diberikan. Berilah mereka kesempatan ketiga, tapi kali ini dengan petunjuk ditambah 'terjemahan' yang bisa dimengerti.
Pada kesempatan ketiga, permainan menjadi lebih seru karena ternyata dalam permainan ini mereka diminta untuk mencubit teman sebelahnya. Sebagian besar akan melakukan dengan senang hati sambil tertawa, sebagian akan ragu melakukannya. Kali ini mereka ada yang gagal dan ada yang berhasil. Tanyalah yang gagal, kenapa tidak melakukan permainan ini? Jawaban mungkin akan beragam.
Slide diakhiri dengan dua kesimpulan. Pertama bahwa permainan satu menit saja, untuk berhasil perlu petunjuk yang bisa dimengerti dan dilaksanakan, apalagi hidup yang puluhan tahun. Kedua, petunjuk hidup umat Islam adalah Al Qur'an yang harus dibaca, dimngerti dan dilaksanakan, apapun isinya.
Selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H