Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... wiraswasta -

Simplifikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendidik adalah Memahat Masa Depan Anak

18 Juli 2013   00:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:24 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dunia pendidikan di Indonesia memang penuh dengan berita-berita yang kadang bikin geleng-geleng kepala. Dari mulai beberapa kasus konten buku pelajaran yang tidak sesuai, sampai rumitnya urusan ujian nasional. Kurikulum 2013? Entahlah, karena saya termasuk pendidik abal-abal, jadi kurang begitu tahu apa yang baru di sana dan bagaimana dampaknya.

Dari berbagai kesempatan berinteraksi dengan anak-anak, berikut catatan yang mungkin perlu diperhatikan oleh para pendidik.

Cita-cita

'Jika kita tidak menetapkan tujuan, maka semua arah adalah benar', begitulah rumusan hidup. Menetapkan cita-cita sebagai tujuan ternyata masih banyak  terlupakan. Tanyalah anak-anak didik kita pertanyaan ini, mereka yang sudah memikirkan dan menetapkan cita-cita bisa menjawab pertanyaan ini dengan cepat. Mintalah anak-anak menjawab pertanyaan ini di selembar kertas dengan cepat, misal 10 detik. Anak dengan cita-cita yang mantap akan lebih aktif dalam mempersiapkan diri menggapai cita-citanya tersebut. Setelah kita tahu cita-cita mereka, langkah selanjutnya adalah memberi motivasi agar lebih mudah menggapainya. Bagi yang masih bingung, segeralah bantu menetapkannya sesuai dengan potensi diri mereka. Kita juga harus menghargai setiap cita-cita mereka, walaupun mungkin itu merupakan cita-cita yang 'tidak seberapa', apresiasi dan kembangkanlah.

Membaca dan Menulis

Membaca dan menulis, mungkin karena gempuran teknologi visual, menjadi kegiatan langka pada anak-anak sekarang. Tak banyak anak yang mempunyai kebiasaan membaca, padahal membaca adalah jendela utama ilmu. Karena sekarang ini anak-anak sudah terikat dengan teknologi informasi, doronglah mereka untuk menggunakan komputer dan internet lebih produktif. Memberi tugas mencari informasi di internet, membaca wikipedia, dan lautan informasi lainnya, menjadi salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk 'menambal' kekurangan minat baca. Satu paket dengan membaca, menulis pun menjadi kegiatan yang harus dipupuk segera. Sederhana saja, memberi tes dengan jawaban essay satu paragraf sudah menjadi awal bagi anak belajar menulis.

Pecandu Facebook, Twitter dan Game

Facebook, Twitter dan Game sudah menjadi keseharian yang sulit dikendalikan bagi banyak anak saat ini. Banyak orang tua mulai khawatir (lebih banyak lagi yang tidak khawatir atau tidak tahu) dengan kebiasaan 'buruk' ini. Banyak nilai positif dari facebook, twitter dan game, tapi pada level tertentu bisa sangat berbahaya. Kalau mau merunut, salah satu akar masalahnya adalah anak tidak tahu bahwa banyak hal menarik yang bisa dilakukan dengan komputer dan internetnya. Solusinya? Mengenalkan anak-anak dengan bagaimana mengedit foto dan film, atau dengan pengembangan game, bisa menjadi kegiatan alternatif bagi anak ketika berhadapan dengan komputer. Saya sudah bereksperimen dengan membuat workshop multimedia, ternyata mereka cukup antusias dengan kegiatan seperti itu.

Kurang Mandiri dan Bertanggungjawab

Mandiri dan bertanggungjawab merupakan dua karakter yang semestinya dibangun sejak dini. Ketika anak didik kita sudah mandiri dan cukup bertanggungjawab, tidak banyak yang harus kita khawatirkan. Apalagi untuk anak usia SMP dan SMA, yang selama ini selalu dimaklumi jika berbuat sesuatu yang salah. Kenalkanlah mereka dengan konsekuensi dari setiap perbuatan.

Mungkin masih banyak catatan bisa kita dapat ketika berhadapan dengan anak-anak. Sebagai pendidik sebaiknyalah kita berprinsip bahwa tugas kita bukan hanya 'memberi tahu sesuatu', tapi lebih dari itu, kita sedang memahat masa depan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun