Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Kejutan STY di Laga ke-50 Bersama Timnas Indonesia

10 Oktober 2024   09:02 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:10 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2019, ada dua kandidat pelatih Timnas Indonesia yaitu Luis Milla dan Shin Tae-yong. Nama Luis Milla tidak asing karena pernah melatih di Asian Games 2018.

Di era Luis Milla, permainan Indonesia membaik. Publik berharap PSSI bisa memboyong kembali pelatih asal Spanyol itu untuk menggantikan Simon Mcmenemy.

Alasan ingin memboyong kembali Luis Milla tentu masuk akal karena secara CV cukup mentereng. Pelatih asal Spanyol itu pernah membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia U-20.

Sementara itu, Shin Tae-yong pada saat itu belum melatih klub manapun usai dipecat dari kursi kepelatihan Korea Selatan. Meski berhasil memulangkan Jerman di Piala Dunia 2018, STY tidak mampu membawa Korea Selatan ke fase selanjutnya dan harus gugur di babak grup.

Melihat dua hal di atas, rasanya masuk akal jika Luis Milla jauh lebih favorit. Akan tetapi, PSSI era Iwan Bule justru lebih memilih STY. Perlahan namun pasti, STY mulai mendapat perhatian khusus dari pecinta sepak bola tanah air.

Lga melawan Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, STY akan menjalani laga ke-50 bersama Timnas Indonesia. Tentu publik berharap ada kejutan pada laga tersebut.

Jatuh bangun

Tentu untuk membangun tim tidak mudah. Perlu proses yang lama agar tim bisa terbentuk dan menemukan pakem permainan yang kuat. Apalagi, saat itu STY datang di tengah pandemi Covid-19 yang mana kompetisi liga terhenti.

Laga resmi pertama STY bersama Timnas Indonesia adalah di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Indonesia tergabung di Grup G bersama Vietnam, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Malaysia. Saat itu, Indonesia berhasil mencuri poin dari Thailand dengan skor 2-2.

Itu menjadi satu-satunya poin yang didapat Indonesia dari delapan laga yang dijalani. Hasilnya Indonesia berada di juru kunci Grup G dengan hasil satu poin.

Setelah melanjutkan estafet kepelatihan dari Simon Mcmenemy, STY melakukan perubahan besar dengan menarik pemain muda ke Timnas Senior. Nama-nama seperti Pratama Arhan, Witan Sulaeman, Asnawi Mangkualam, hingga Marselino Ferdinand menjadi tonggak awal kebangkitan Timnas Indonesia di tangan STY.

Hasilnya tentu mengejutkan, STY memiliki skuad yang fleksibel. Hal itu karena sebagian pemain bisa bermain untuk beberapa kelompok usia seperti U-21, U-23, hingga senior. Kebangkitan awal Timnas Indonesia era STY adalah pada Piala AFF 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun