Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Piala AFF U-19, Saatnya Ulangi Kejayaan Satu Dekade Lalu

28 Juli 2024   20:01 Diperbarui: 28 Juli 2024   20:15 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia U-19 sukses melaju ke final Piala AFF usai menang 1-0 atas Malaysia. | Foto: KOMPAS.COM

Indonesia U-19 berhasil melaju ke final ASEAN Boys Championship usai menang tipis 1-0 atas Malaysia di semifinal. Laga berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (27/07/2024), Surabaya, Jawa Timur.

Timnas Indonesia anak asuhan Indra Sjafri berhasil melaju ke final Piala AFF U-19 usai menang tipis 1-0 atas Malaysia. Laga sendiri berjalan alot karena Malaysia cenderung bermain menunggu.

Sepanjang laga, Indonesia cukup dominan dan Malaysia bermain menunggu sesekali melakukan serangan balik. Di sisi lain, lini pertahanan Malaysia bermain apik.

Jarak antarpemain pun pendek sehingga para pemain Indonesia cukup sukit mengembangkan permainan. Peluang pertama Indonesia didapat melalui Arkan Kaka memanfaatkan lemparan ke dalam. Hanya saja sundulan pemain Persis Solo itu masih di atas mistar gawang.

Di babak kedua, anak asuhan Indra Sjafri terus menyerang. Sebetulnya Indonesia memiliki banyak peluang. Hanya saja tendangan pemain Indonesia selalu di atas mistar gawang.

Satu-satunya gol Indonesia tercipta pada menit ke-78 melalui Alfahrezzi Buffon. Tendangan Buffon sempat mengenai tiang gawang, bola membentur badan kiper lalu memantul ke dalam gawang. 

Selepas itu, setidaknya ada dua hingga tiga peluang untuk menambah jumlah gol. Hanya saja penyelesaian akhir masih kurang baik.

Hingga babak kedua usai, tidak ada gol lagi yang tercipta. Indonesia berhak lolos ke final Piala AFF U-19.

Di final, tim besutan Indra Sjafri akan bersua Thailand. Sebelumnya, Thailand lolos ke final usai menang tipis 1-0 atas Australia.

Gol Thailand tercipta akibat bunuh diri kiper Australia. Bek Australia memberikan back pas kepada kiper, niat sang kiper adalah mengontrol bola. Akan tetapi gagal dan bola masuk ke gawang sendiri.

Meski Australia dominan, akan tetapi dari sisi efektivitas dan organisasi permainan Thailand jauh lebih unggul.

Sebetulnya Australia lebih diunggulkan karena salah satu pemain Thailand mendapatkan kartu merah. Akan tetapi, Australia tidak bisa memanfaatkan peluang. Hingga akhir laga, Thailand sukses mempertahankan keunggulan.

Head to head

Baik Indonesia dan Thailand mencatatkan hasil bagus di fase grup. Indonesia lolos ke semifinal dengan status juara Grup A. Dari tiga laga yang dijalani, Indonesia menyapu semua laga dengan kemenangan.

Selain itu, Indonesia menjadi tim kedua terproduktif di bawah Malaysia dengan catatan 14 gol dan kemasukan dua gol.

Di sisi lain, Thailand lolos ke semifinal dengan status runner-up Grup C di bawah Malaysia. Dari tiga laga yang dijalani di fase grup, Thailand meraih dua kemenangan dan satu hasil seri.

Dari sisi head to head di Piala AFF U-19, Thailand jauh lebih dominan. Tim gajah putih menang tujuh kali, imbang satu kali dan kalah satu kali.

Satu-satunya kekalahan tersebut terjadi tahun 2013 ketika Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 yang digelar di Sidoarjo. Menariknya, pelatih Indonesia saat itu adalah Indra Sjafri.

Dari sisi statistik jelas Thailand jauh lebih superior. Akan tetapi, hal itu tidak melulu harus menjadi acuan mutlak. Toh nyatanya Indonesia bisa merebut medali emas SEA Games 2023 usai menang 5-2 dari Thailand.

Artinya, hal serupa bukan tidak mungkin terjadi apalagi aktor di balik kemenangan itu masih orang yang sama yaitu Indra Sjafri.

Ulangi Kejayaan 

Dalam sepak bola, bukan hanya penampilan di lapangan saja yang bisa menentukan gelar juara. Akan tetapi ada faktor lain di luar lapangan alias faktor X.

Selain faktor X, faktor tuan rumah hingga historis menjadi sokongan moral bagi pemain. Hal serupa juga terjadi di Piala AFF kali ini.

Sepanjang keikutsertaan di Piala AFF U-19, Indonesia baru menyabet satu gelar juara pada tahun 2013. Saat itu, Evan Dimas dan kawan-kawan menang adu penalti dari Vietnam. Laga sendiri berlangsung di Sidoarjo.

Indra Sjafri adalah pelatih yang membawa timnas juara di mana menjadi era emas tersendiri. Nama-nama besar pun lahir seperti Evan Dimas hingga Dimas Drajad.

Setelah itu, Indonesia tidak pernah juara dan kesempatan kembali datang tahun ini di provinsi yang sama yaitu Jawa Timur. 

Tentu tuah kota Jawa Timur termasuk ke dalam kategori faktor X tadi. Di sisi lain, Indra Sjafri dan Thailand sering terlibat dengan laga ketat.

Setelah membawa juara Piala AFF U-19 tahun 2013 lalu, Indra Sjafri kembali meraih titel juara yaitu Piala AFF U-22 tahun 2019 dan medali emas SEA Games 2023. Uniknya, dua laga final itu didapat saat kontra Thailand.

Jika berhasil menang di final nanti, Indra Sjafri akan meraih hattrick juara kontra Thailand. Dan hal itu bisa saja terjadi mengingat Indonesia diunggulkan dengan status tuan rumah.

Di sisi lain, Indonesia memiliki jatah istirahat jauh lebih pendek dibanding Thailand. Selepas laga kontra Malaysia, Indra Sjafri menyinggung hal ini agar tim dokter mengupayakan kebugaran pemain.

Selain itu, lini pertahanan Thailand juga solid. Hal itu terbukti saat melawan Australia di semifinal. Meski bermain dengan sepuluh pemain, akan tetapi Thailand tetap solid.

Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun. Terutama dari bola-bola atas. Iqbal Gwijangge dan Kadek Arel sejauh ini telah mencetak gol dari skema bola atas. 

Di sisi lain, pemain harus menghindari kesalahan sendiri. Hal ini bisa dilihat saat lawan Timor Leste. Untung saja finishing pemain Timor Leste buruk. Akan tetapi hal itu akan berbeda jika melawan Thailand.

Dengan status sebagai tuan rumah, ditambah faktor historis provinsi Jawa Timur, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengulangi kejayaan satu dekade silam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun