Meski Australia dominan, akan tetapi dari sisi efektivitas dan organisasi permainan Thailand jauh lebih unggul.
Sebetulnya Australia lebih diunggulkan karena salah satu pemain Thailand mendapatkan kartu merah. Akan tetapi, Australia tidak bisa memanfaatkan peluang. Hingga akhir laga, Thailand sukses mempertahankan keunggulan.
Head to head
Baik Indonesia dan Thailand mencatatkan hasil bagus di fase grup. Indonesia lolos ke semifinal dengan status juara Grup A. Dari tiga laga yang dijalani, Indonesia menyapu semua laga dengan kemenangan.
Selain itu, Indonesia menjadi tim kedua terproduktif di bawah Malaysia dengan catatan 14 gol dan kemasukan dua gol.
Di sisi lain, Thailand lolos ke semifinal dengan status runner-up Grup C di bawah Malaysia. Dari tiga laga yang dijalani di fase grup, Thailand meraih dua kemenangan dan satu hasil seri.
Dari sisi head to head di Piala AFF U-19, Thailand jauh lebih dominan. Tim gajah putih menang tujuh kali, imbang satu kali dan kalah satu kali.
Satu-satunya kekalahan tersebut terjadi tahun 2013 ketika Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 yang digelar di Sidoarjo. Menariknya, pelatih Indonesia saat itu adalah Indra Sjafri.
Dari sisi statistik jelas Thailand jauh lebih superior. Akan tetapi, hal itu tidak melulu harus menjadi acuan mutlak. Toh nyatanya Indonesia bisa merebut medali emas SEA Games 2023 usai menang 5-2 dari Thailand.
Artinya, hal serupa bukan tidak mungkin terjadi apalagi aktor di balik kemenangan itu masih orang yang sama yaitu Indra Sjafri.
Ulangi KejayaanÂ
Dalam sepak bola, bukan hanya penampilan di lapangan saja yang bisa menentukan gelar juara. Akan tetapi ada faktor lain di luar lapangan alias faktor X.
Selain faktor X, faktor tuan rumah hingga historis menjadi sokongan moral bagi pemain. Hal serupa juga terjadi di Piala AFF kali ini.