Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Olimpiade Paris 2024: Kemarahan Javier Mascherano dan Senyuman Manis Thierry Henry

25 Juli 2024   12:07 Diperbarui: 25 Juli 2024   12:14 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendukung Maroko masuk ke dalam lapangan. | Foto: getty Images

Olimpiade Paris 2024 sejatinya digelar tanggal 26 Juli sampai 11 Agustus 2024. Akan tetapi, cabang olahraga sepak bola sudah dimulai sejak Rabu, (24/07/2024).

Sebagai olahraga populer, sepak bola selalu menarik perhatian. Apalagi untuk event internasional, tak terkecuali Olimpiade Paris 2024.

Argentina dan Prancis baru-baru ini menjadi perbincangan hangat. Hal itu tak lepas dari perayaan gelar juara Argentina usai menjuari Copa America 2024.

Salah satu pemain Agentina yaitu Enzo Fernandez melontarkan ucapan berbau rasisme yang memancing emosi warga Prancis. Rupanya, kejadian itu terbawa sampai olimpiade.

Saat melawan Maroko di Grup B, pemain Argentina disoraki oleh penonton yang hadir di stadion. Anak asuhan Javier Mascherano itu disambut dengan siulan dan ejekan dari penonton. 

Laga antara Argentina dan Maroko sendiri cukup kontroversi. Laga berjalan normal seperti biasa. Bahkan, Maroko bisa unggul lebih dulu melalui gol Soufiane Rahimi pada akhir babak pertama. 

Rahimi mampu mencetak brace pada menit ke-51 melalui titik putih. Argentina kini tertinggal 2-0.

Pada menit ke-68, anak asuhan Javier Mascherano itu memperkecil kedudukan melalui Giuliano Simione. Skor berubah 2-1.

Menjelang akhir babak kedua, wasit memberi perpanjangan waktu 15 menit. Menjelang laga usai, Argentina bisa menyamakan kedudukan pada menit 90+16 melalui gol Crisian Medina. 

Gol tersebut rupanya memicu amarah para penonton Maroko yang hadir di stadion. Penonton melempar botol bahkan flare ke lapangan. 

Tak hanya itu, penonton turun ke lapangan dan membuat pertandingan chaos. Pertandingan menjadi kacau dan ditunda selama hampir dua jam. 

Pendukung Maroko masuk ke dalam lapangan. | Foto: getty Images
Pendukung Maroko masuk ke dalam lapangan. | Foto: getty Images

Wasit meminta penonton untuk kembali ke tribun. Setelah ditunda dua jam dan suasana cukup kondusif, wasit memanggil kedua kesebelasan. Lalu, wasit mengecek VAR. 

Setelah dicek, wasit menganulir gol Argentina karena offside. Karena insiden, wasit lalu melanjutkan laga selama tiga menit. Dalam kurun waktu itu, Argentina tidak bisa mencetak gol. Hingga laga usai, Maroko sukses meraih kemenangan 2-1 atas Argentina. 

Di sisi lain, dengan hasil itu pelatih Argentina U-22 yaitu Javier Mascherano marah. 

Mascherano cukup kecewa dengan panita yang dinilai tidak komunikatif. Ia juga menyebut para pemain hanya menunggu di ruang ganti dalam waktu lama tanpa memberi tahu apa yang akan terjadi. Mascherano bahkan menyebutnya sebagai sirkus terbesar yang pernah ia tonton. 

Meski begitu, Mascherano tidak ingin terlalu larut dalam kekalahan. Ia mulai fokus pada laga selanjutnya yaitu melawan Irak dan Ukraina. 

Sementara di pertandingan lain, tuan rumah Prancis meraih kemenangan meyakinkan atas Amerika Serikat dengan skor 3-0.

Skuad besutan Thierry Henry sempat kesulitan menembus lini pertahanan negara Paman Sam itu. Hingga babak pertama usai skor kacamata tidak berubah. 

Di babak kedua, Les Bleus tidak terbendung. Pemain senior mereka yaitu Alexandre Lacazette dan Michael Olise unjuk gigi. 

Lacazette membuka keran gol Prancis pada menit ke-61. Delapan menit berselang gol kedua lahir dari Olise.

Kemenangan 3-0 disegel oleh Prancis setelah Loic Balde mencetak gol pada menit ke-85.

Dengan hasil ini, anak asuhan Thierry Henry berada di puncak klasemen Grup A dengan koleksi 3 poin. Sementara itu, Selandia Baru berada di posisi kedua usai menang tipis 2-1 atas Guinea. 

Laga perdana Henry berjalan mulus. Prancis sebagai tuan rumah menjadi salah satu kandidat kuat untuk meraih medali emas di olimpiade ini.

Apalagi, di fase grup Prancis tergabung dengan tim yang di atas kertas di bawah mereka sehingga peluang lolos ke 16 besar terbuka lebar. 

Laga pembuka cabor sepak bola memang menarik. Dalam satu laga berakhir chaos dan mungkin akan menjadi kontroversi yang akan terus dibicarakan. Itulah sepak bola, hal-hal menarik tidak hanya ada di lapangan tapi di luar lapangan termasuk kontroversinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun