Pertandingan perempat final Euro 2024 yang mempertemukan Jerman melawan Spanyol berlangsung sengit. Kedua tim sama-sama menampilkan permainan impresif.Â
Laga sendiri berjalan keras. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah pelanggaran yang dilakukan pemain Jerman. Akibatnya, Pedri harus keluar lapangan lebih cepat setelah mengalami cedera akibat dilanggar Toni Kroos.Â
Luis De la Fuenta memasukan Dani Olmo untuk menggantikan Pedri. Di babak pertama, kedua tim bermain solid.Â
Hingga babak pertama usai, tidak ada gol yang tercipta.Â
Di babak kedua, Lamine Yamal benar-benar menjadi ancaman lini pertahanan Jerman. Penetrasinya di sisi kiri pertahanan Jerman berbuah petaka bagi tuan rumah.Â
Pemain berusia 16 tahun itu sukses mengirimkan umpan tarik yang berhasil diesksekusi Dani Olmo. Spanyol pun unggul 1-0 pada menit 51.
Jerman baru dominan pada menit ke-76. Sejumlah peluang tercipta. Gol yang dinanti publik tuan rumah hadir pada penghujung babak kedua.Â
Kimmich berhasil memantulkan bola dan Florian Wirtz mampu menjebol gawang Spanyol. Skor pun imbang 1-1. Laga harus dilanjutkan  ke extra time.Â
Di babak pertama perpanjangan waktu, tak ada gol tercipta. Dari sisi permainan, Jerman lebih dominan.Â
Di babak kedua extra time, Dani Olmo kembali menjadi momok menakutkan bagi Jerman. Ia berhasil mengirim umpan silang dan Moreno mampu menanduk bola dengan sempurna.Â
Spanyol kembali unggul 2-1 pada menit 119. Neur pun kembali memungut bola di jaring gawangnya.Â
Di sisa waktu yang ada, Jerman terus menyerang. Bahkan hingga menit 125 lebih, Jerman tidak bisa mencetak gol. Jerman pun kalah dan tersingkir di Euro 2024.
Spanyol lolos ke semifinal dan akan bersua Prancis yang sukses mengalahkan Portugal lewat drama adu penalti.Â
Handsball Marc Cucurella
Sepanjang laga berjalan, terdapat beberapa keputusan wasit yang cukup kontroversial. Misalnya saat Toni Kroos lolos dari kartu kuning setelah membuat Pedri cedera.Â
Di luar itu, ada satu hal yang menjadi sorotan, yaitu momen handsball Marc Cucurella di kotak penalti.Â
Kejadian itu terjadi pada babak tambahan waktu. Jamal Musiala melakukan tembakan ke arah gawang Spanyol. Dalam tayangan ulang, terlihat bola menyentuh tangan Cucurella.Â
Pemain Jerman protes dan meminta wasit untuk mengecek VAR berharap mendapat penalti. Tapi, wasit tidak mengindahkan protes pemain Jerman dan laga terus dilanjutkan. Mengapa bisa begitu?Â
Ada dua alasan mengapa hal itu tidak dihukum penalti.Â
Alasan pertama ialah karena offside lebih dulu. Dalam tayangan ulang, sebelum Musiala menerima bola, ada duel udara antara Fullkrug dan pemain Spanyol.Â
Dari kejadian itu, Fullkrug terlihat sudah offside lebih dulu. Bola hasil duel itu lalu diterima Musiala dan kejadian handsball pun terjadi. Jadi, kemungkinan besar wasit tak memeriksa VAR karena insiden offside.Â
Alasan kedua adalah Cucurella tidak mencoba melebarkan tubuhnya saat handsball terjadi. Menurut aturan, seseorang dianggap handsball jika pemain mencoba lebih besar/lebar dengan tangannya.Â
Dalam kejadian Cucurella, wasit menilai jika pemain Chelsea itu tidak berusaha melebarkan tangannya untuk mencegah bola. Tapi, Cucurella berusaha menarik tangannya agar tidak terjadi handsball.
Jadi, Cucurella mencoba memperpendek jangkauan tubuhnya alih-alih melebarkan tubuhnya. Dengan begitu, wasit menilai jika apa yang dilakukan Cucurella tidak termasuk handsball.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H