Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Luka Lama Hadir Kembali di Piala Eropa 2024

2 Juli 2024   12:04 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yugoslavia merupakan negara multientik di Eropa Tenggara (Balkan) yang menganut sistem partai tunggal setelah Komunis memegang kekuasaan. 

Memasuki abad ke-20, perang dingin memang telah berakhir. Akan tetapi, di Eropa tetap bergejolak khususnya di Balkan. 

Yugoslavia berada di ujung perpecahan hal itu karena etnis-etnis seperti Kroasia, Slovenia, Bosnia, Makedonia, hingga Kosovo ingin memerdekakan diri. Hanya Serbia yang ingin mempertahankan Republik Federal Sosialis Yugoslavia. 

Sementara Albania merupakan pengecualian karena telah merdeka sejak tahun 1926. Pada tahun 1946, bentuk negara Albania berubah dari kerajaan menjadi republik. 

Pada awal 1990-an, terjadi perpecahan yang membuat Yugoslavia runtuh pada tahun 1992.

Meninggalnya Josep Broz Tito membawa dampak luar biasa bagi Yugoslavia. Hal itu karena terjadi konflik antaretnis, bahkan hingga agama. 

Kondisi itu semakin parah dengan terpilihnya Slobodan Milosevic sebagai Presiden Serbia pada 1989. Hal itu karena Milosevic membawa kebijakan yang diskriminatif. 

Tentu hal tersebut tidak bisa lepas dari pengalaman masa lalu. Di mana saat Serbia bergabung dengan Yugoslavia hak mereka seakan dikurangi. 

Seiring dengan runtuhnya komunisme di Eropa, maka bibit-bibit nasionalisme pun mulai muncul. Itu sebabnya negara bagian yang berada di Yugoslavia ingin memerdekakan diri. 

Pada tahun 1991, Kroasia dan Sloevnia memerdekakan diri dari Yugoslavia. Setelah itu, disusul oleh Makedonia dan Bosnia Herzegovina yang memisahkan diri dari Yugoslavia. 

Tak lupa pada tahun 1995-1998 terjadi pemberontakan di Kosovo. Saat itu, Albania memasok persenjataan Kosovo karena banyak warga Kosovo yang beretnis Albania. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun