Setelah absen cukup lama, Indonesia akhirnya kembali mentas di Piala Asia. Berbeda dari sebelumnya, Indonesia tampil di Piala Asia 2023 melalui jalur kualifikasi.Â
Sejak saat itu, Indonesia gencar mencari pemain Grade A agar bisa bersaing di Piala Asia nanti. Saat ini, Indonesia diperkuat oleh pemain keturunan seperti Jordi Amat, Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama.Â
Kehadiran mereka tentu diharapkan bisa memperbaiki peforma skuad garuda. Oleh sebab itu, PSSI memberi target khusus pada Piala Asia kali ini yaitu lolos ke babak 16 besar.Â
Kiprah Indonesia di Piala Asia
Sejak pertama kali digelar tahun 1959, Indonesia pertama kali berpartisipasi di Piala Asia tahun 1996.
Pada ajang perdana itu, Indonesia yang diasuh oleh Danurwindo hanya meraih satu poin dan menjadi juru kunci Grup A. Indonesia kalah 4-2 dari Korea Selatan, kalah dari Uni Emirat Arab 2-0, dan imbang 2-2 kontra Kuwait.Â
Setelah itu, empat tahun berselang yaitu pada edisi Piala Asia tahun 2000, Indonesia kembali menjadi juru kunci dan hanya keraih satu poin.Â
Bima Sakti dan kolega harus bertekuk lutut dari para pesaingnya, seperti Cina (4-0), Korea Selatan (3-0), dan sempat imbang melawan Kuwait (0-0).
Empat tahun berselang, yaitu Piala Asia 2004, Indonesia berhasil meraih kemenangan perdana atas Qatar dengan skor tipis 2-1. Meski begitu, Indonesia dihajar 5-0 oleh China dan 3-1 saat melawan Bahrain.Â
Lalu, pada edisi Piala Asia 2007, hasil tidak jauh berbeda. Indonesia finish di peringkat ketiga dengan tiga poin setelah menang 2-1 dari Bahrain. Pada dua laga sisanya, Indonesia kalah tipis 2-1 dari Arab Saudi dan 1-0 dari Korea Selatan.
Dari empat edisi Piala Asia itu, Indonesia tidak pernah lolos ke babak 16 besar. Capaian terbaik menurut saya tentu pada edisi 2007, Indonesia tidak berakhir sebagai juru kunci, dan tidak kalah telak dari negara kuat seperti Arab Saudi dan Korea Selatan.Â