Blue Lock chapter 233 menandai debut Hiori. Pada chapter tersebut, kita diberi tahu sekilas tentang masa lalu Hiori. Ia awalnya bermain sepak bola agar kedua orangtuanya bahagia.Â
Tapi, perselisihan keduanya terus terjadi. Motivasinya berubah. Tujuan Hiori bermain bola tidak lain agar kedua orangtuanya tidak berpisah.Â
Tapi, Hiori sudah memiliki kunci untuk tetap bermain bola. Kunci tersebut tidak lain adalah Isagi.Â
Nah, pada artikel kali ini akan diulas manga Blue Lock chapter 234. Berikut ulasannya.Â
Chapter dimulai dengan Hiori yang berusaha mencegah bola yang datang pada Barou. Menurut Lorenzo, laga akan berakhir jika Hiori tidak ada di sana.Â
Di sisi lain, Isagi mengapresiasi Hiori. Hiori adalah gambaran kedua Isagi. Untuk itu, Isagi memilih Hiori karena satu visi bermain dengannya.Â
Kini, Hiori menguasai bola dan berhasil melewati Sendo. Sendo sendiri kaget dengan dribbling Hiori yang mulus. Niko berusaha mencuri bola tapo gagal. Di sisi lain, Isagi kini berada di belakang Niko dan Hiori melihatnya.
Hiori terus menggiring bola dan melewati beberapa pemain Ubers. Hiori yang sudah melihat Isagi lalu mengoper bola.Â
Lorenzo berusaha memotong umpan tersebut. Namun, Isagi sudah memprediksi gerakan Lorenzo tersebut. Isagi berhasil melewati Lorenzo dengan baik.Â
Dalam monolognya Hiori berkata, "Benar... Tembakan pertama adalah tipuan! Tembakan yang sebenarnya adalah dengab kaki kirinya!"
Tapi, Kaiser datang menyerang dan menyebut akan merebut bola dari Isagi.Â
Dalam monolognya Isagi berkata, "Kaiser! Serius... Orang ini.. Apakah ia membaca dengan sempurna bahwa aku akan menghindari Lorenzo dan menembak dengan kaki kiriku? Apakah dia pikir akan mengambilnya begitu saja? Tidak, ini tembakanku."
Pada akhirnya ini adalah soal Kaiser impact dan tendangan langsung Isagi. Keduanya menembak dengan waktu bersamaan namun berhasil diblok oleh Barou.Â
Menurut Hiori, dirinya berhasil dengan sempurna memprediksi gerakan Isagi. Tapi, Kaiser mampu menyadari itu dengan gerakan yang tak lazimnya. Di luar itu, Barou melakukan hal tak terduga yaitu membantu pertahanan.Â
Hiori menyebut perkembangan di lapangan terjadi begitu cepat. Hiori menyebut di dalam dirinya ada yang hilang.
Meskipun "ego" yang memimpin, tapi hal itu tidak cukup untuk mencetak gol. Lalu, apa yang akan terjadi? Adakah pemenang dalam laga ini?
Kita akan menunggunya minggu depan. Untuk chapter 235 nanti diberi judul arti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H