Tapi, Kaiser datang menyerang dan menyebut akan merebut bola dari Isagi.Â
Dalam monolognya Isagi berkata, "Kaiser! Serius... Orang ini.. Apakah ia membaca dengan sempurna bahwa aku akan menghindari Lorenzo dan menembak dengan kaki kiriku? Apakah dia pikir akan mengambilnya begitu saja? Tidak, ini tembakanku."
Pada akhirnya ini adalah soal Kaiser impact dan tendangan langsung Isagi. Keduanya menembak dengan waktu bersamaan namun berhasil diblok oleh Barou.Â
Menurut Hiori, dirinya berhasil dengan sempurna memprediksi gerakan Isagi. Tapi, Kaiser mampu menyadari itu dengan gerakan yang tak lazimnya. Di luar itu, Barou melakukan hal tak terduga yaitu membantu pertahanan.Â
Hiori menyebut perkembangan di lapangan terjadi begitu cepat. Hiori menyebut di dalam dirinya ada yang hilang.
Meskipun "ego" yang memimpin, tapi hal itu tidak cukup untuk mencetak gol. Lalu, apa yang akan terjadi? Adakah pemenang dalam laga ini?
Kita akan menunggunya minggu depan. Untuk chapter 235 nanti diberi judul arti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H