Manga Blue Lock kembali rilis. Pada chapter 232, terjadi duel antara Barou dan Kaiser. Meski begitu, Ness datang dan bisa bekerja sama dengan Kaiser.Â
Kaiser terus menggiring bola ke depan sampai mendapat ruang tembak. Tapi, tembakan Kaiser berhasil ditahan oleh Lorenzo.Â
Isagi berusaha mengambil bola muntah. Tapi, Aiku mengganggu dan bola jatuh pada Hiori. Namun, Barou justru membantu pertahanan dan memberi prsessing ketat pada Hiori
Niko akhirnya mampu merebut bola dari Hiori. Di sisi lain, permainan Ubers berbeda dari prediksi Isagi. Barou justru ikut membantu pertahanan meski pada akhirnya bola tetap mengarah padanya.Â
Tapi, bagi Hiori ini adalah permainan luar biasa karena tensi yang ia rasakan berbeda. Lalu, bagaimana kelanjutan chapter selanjutnya? Nah, dalam artikel ini akan diulas manga Blue Lock chapter 233. Berikut ulsannya.Â
Chapter 233 dibuka dengan masa lalu Hiori saat ia cedera. Kedua orangtuanya begitu khawatir. Tapi, sejak saat itu, hasrat dan sikap Hiori terhadap sepak bola berubah.Â
Sebelumnya, Hiori bermain sepak bola karena membuat keluarganya bahagia. Tapi, kini ia bermain sepak bola karena tidak ingin keluargnya hancur. Hal itu karena ada perselisihan pendapat antara ayah dan ibu Hiori terkait kariernya.Â
Jadi, satu-satunya cara bagi Hiori agar keluarganya tidak hancur adalah dengan bermain sepak bola.Â
Karena kejadian itu, Hiori sering melampiaskannya dengan bermain game. Ketika mengikuti Ego, ia bahkan tidak ingin pulang ke rumah karena tidak ingin melihat pemandangan yang tidak mengenakan, yaitu pertengkaran ibu dan ayahnya.Â
Panel kembali ke masa kini. Ubers dan Munchen masih bermain imbang 2-2. Isagi berusaha menhentikan serangan balik Ubers. Hiori mengikuti Isagi dari belakang.Â
Raichi berteriak kepada semua pemain Munchen untuk segera menghentikan serangan balik Ubers.Â
Dalam monolognya, Hiori menyebut jika combinasi serangan Ubers berada di luar perkiraannya. Apalagi Barou yang terus bergerak. Menurut Hiori, Barou memiliki kemampuan yang membuat orang lain terus mengikutinya.Â
Hiori mengakui kemampuan itu karena ia tidak memilikinya. Tapi, Hiori bertekad ingin menjadi pemain terbaik di dunia.Â
Jika dulu Hiori bermain sepak bola karena hanya agar kedua orangtuanya akur, tapi kini motivasinya berubah. Hal itu karena ia telah bertemu dengan Isagi.Â
Bagi Hiori, Isagi adalah kunci untuk mencapai tujuannya. Bagi Hiori, dengan metavisionnya, Isagi berpotensi menjadi striker terbaik di dunia.
Di luar dugaan, Hiori mampu memotong serangan balik Ubers. Baik Isagi dan Barou terkejut melihat Hiori. Dan kini momentum berada di tangan Munchen. Lalu, apa yang akan terjadi?Â
Tentu jawaban lengkapnya harus menunggu minggu depan. Untuk chapter 234 sudah ada bocoran di akhir chapter. Chapter 234 berjudul produser.Â
Lalu, siapa yang disebut produser itu? Jika di chapter 233 yang dimaksud "kunci" merujuk pada Isagi, lalu siapa selanjutnya?
Tentu kita harus sabar dan menunggu sampai dengan minggu depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H