Raichi berteriak kepada semua pemain Munchen untuk segera menghentikan serangan balik Ubers.Â
Dalam monolognya, Hiori menyebut jika combinasi serangan Ubers berada di luar perkiraannya. Apalagi Barou yang terus bergerak. Menurut Hiori, Barou memiliki kemampuan yang membuat orang lain terus mengikutinya.Â
Hiori mengakui kemampuan itu karena ia tidak memilikinya. Tapi, Hiori bertekad ingin menjadi pemain terbaik di dunia.Â
Jika dulu Hiori bermain sepak bola karena hanya agar kedua orangtuanya akur, tapi kini motivasinya berubah. Hal itu karena ia telah bertemu dengan Isagi.Â
Bagi Hiori, Isagi adalah kunci untuk mencapai tujuannya. Bagi Hiori, dengan metavisionnya, Isagi berpotensi menjadi striker terbaik di dunia.
Di luar dugaan, Hiori mampu memotong serangan balik Ubers. Baik Isagi dan Barou terkejut melihat Hiori. Dan kini momentum berada di tangan Munchen. Lalu, apa yang akan terjadi?Â
Tentu jawaban lengkapnya harus menunggu minggu depan. Untuk chapter 234 sudah ada bocoran di akhir chapter. Chapter 234 berjudul produser.Â
Lalu, siapa yang disebut produser itu? Jika di chapter 233 yang dimaksud "kunci" merujuk pada Isagi, lalu siapa selanjutnya?
Tentu kita harus sabar dan menunggu sampai dengan minggu depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H