Badminton merupakan cabang olahraga andalan Indonesia terutama pada event internasional. Di Olimpiade, Bamdinton menjadi andalan untuk mendulang medali.Â
Akan tetapi, citra Indonesia sebagai kekuatan besar badminton dunia mulai pudar. Hal itu karena rentetan hasil buruk dalam lima bulan terakhir turnamen BWF.Â
Indonesia gagal total karena tidak ada satu pun gelar yang direbut. Terakhir, Indonesia gagal di China Open. Sejumlah unggulan seperti Fajar/Rian dan Anthony Ginting gagal di babak awal.Â
Hanya Jonatan Christie yang mampu tampil sampai semifinal sebelum kalah dari Viktor Axelsen. Padahal, China Open adalah turnamen Super 1000 yang tentu akan berpengaruh dalam perhitungan Olimpiade Paris 2024.
Di tahun 2023, setidaknya ada empat turnamen Super 1000 yaitu Malaysia Open, All England, Indonesia Open, dan China Open.Â
Indonesia hanya meraih dua gelar juara di Malaysia Open dan All England. Di Indonesia Open, Indonesia kembali gagal seperti tahun sebelumnya. Indonesia hanya meraih runner-up melalui Anthony Ginting.Â
Artinya, dari 20 gelar yang tersedia, Indonesia hanya mampu meraih dua gelar saja. Tentu hal ini buruk jika dibandingkan dengan China yang setidaknya selalu meraih gelar di dua sektor seperti ganda puteri, ganda putera, atau ganda campuran.Â
Peruntungan Indonesia juga gagal di Turnamen Super 750. Indonesia hanya mampu mengoleksi satu gelar melalui Anthony Ginting di Singapore Open 2023.
Di Turnamen Super 750 lainnya, Japan Open, lagi-lagi Indonesia gagal dan hanya meraih posisi runner-up setelah Jonatan Christie kalah di babak final Oleh Axelsen.Â
Untuk Turnamen Super 500, Indonesia hanya meraih dua gelar di Indonesia Masters melalui Jonahan Christie dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.Â