Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Blue Lock Chapter 230: Hiori Akhrinya Duet dengan Isagi

26 Agustus 2023   10:01 Diperbarui: 26 Agustus 2023   10:08 3001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manga Blue Lock chapter 229 bercerita sedikit tentang masa lalu Snuffy saat bersama kawan baiknya Mick. Snuffy kembali mengingat kenangan di mana Mick ingin menjadi raja sepak bola. 

Meski begitu, tekad Mick ternyata tidak hilang. Barou rupanya memiliki tekad yang sama dengan Mick. Berkat gol yang dicetak Barou, Snuffy telah menemukan harapan baru dan ia memutuskan untuk membatalkan pensiunnya. 

Nah, pada artikel kali ini akan dibahas manga Blue Lock chapter 230. Berikut ulasannya. 

Para pemain Ubers merayakan gol uang dicetak Barou. Sementara itu, Isagi terlihat menggertakan gigi dan sedikit frustasi. 

Di dalam monolognya Isagi berkata, "Barou sudah mengambilnya, ia sudah mengejarku selama ini. Waktunya untuk menembak mengincar sela-sela kakiku. Aku benar-benar dilahap."

Melihat Isagi yang penuh penyesalan, Raichi pun datang dan berkata bahwa gol kedua Ubers adalah karena kesalahannya. Raichi menyebut ia tidak bisa mengikuti Snuffy sampai akhir. 

Meski begitu, Isagi mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Raichi sudah benar. Hanya saja, Isagi menyebut jika ia kurang dalam membaca permainan. Raichi pun terenyuh mendengar jawaban Isagi. 

Di dalam monolognya, Isagi menyerah. Ia menyebut bahwa tidak bisa membayangkan di masa depan ia harus bersaing dengan Kaiser dan Barou. Isagi menyebut "aku tidak bisa."

Komentator lalu berkata jika sistem tiga bintang telah berakhir. Kedua striker ulung harus diganti. 

Tim Ubers lalu mengganti Sendo. Snuffy pun memutuskan untuk keluar. Sementara di Munchen, Noa berencana mengganti Kurona karena cidera. 

Kurona terlihat memaksakan tapi Noa tetap menggantinya. Sebagai gantinya, Noa lalu memasukan Kiyora Jin. 

Kiyora lalu melepas jaketnya dan bersiap masuk ke lapangan. Tapi, tiba-tiba Isagi mengintervensi keputusan Noa. 

Menurut Isagi, Kiyora memang bagus dan memiliki skill individu yang tinggi dan pengganti sempurna untuk Kurona. Tapi, menurut Isagi agar bisa mengalahkan Ubers, tidak akan ada perubahan jika mengganti pemain sesuai dengan yang diperhitungkan. 

Isagi menyebut saat ini Munchen butuh seorang pemain yang bisa merubah keadaan dengan ide-ide baru di lapangan. Isagi lalu menyarankan agar Noa memasuoan Hiori Yo agar ia menjadi protagonis dalam game kali ini. 

Kiyora lalu kembali memakai jaketnya. Isagi pun meminta maaf pada Kiyora. Isagi menyebut jika ia dan Hiori memiliki kemampuan yang hampir sama dalam membaca permainan. 

Isagi menambahkan jika saat ini, satu-satunya yang bisa mengikutinya adalah Hiori. Untuk itu, ia memohon pada Noa untuk memasukan Hiori. 

Meski begitu, Noa menolak usulan Isagi karena terlalu emosional. Noa juga menolak karena usulan Isagi tidak rasional. 

Di tengah perdebatan Noa dan Isagi, Hiori pun akhirnya angkat bicara. 

Hiori berkata, "jika ada pemain lain yang bisa melihat lapangan dari atas, dia seharusnya bisa membantu Isagi dengan mengantisipasi gerakannya. Ini akan mengurangi waktu berpikir Isagi dan akan meningkatkan kecepatannya. Dari sudut pandang lawan, menurutku ini seperti memiliki dua Isagi. Ini strategi yang masuk akal untuk mengalahkan Ubers saat ini. Aku akan menjadi bayangan Isagi."

Hiori pun memohon pada Noa agar ia bisa berguna dalam laga ini. 

Noa pun menyetujui, tapi jika rencana ini gagal maka Isagi dan Hiori akan menerima konsekuensinya yaitu out of reguller. 

Hiori pun masuk ke lapangan. Lalu, apakah Hiori akan menjadi partner bagi Isagi dan bisa memberi perubahan seperti yang diiginkan Isagi? Jawabannya harus menunggu minggu depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun