Di sisi lain, Apollo sudah berubah ke dalam mode tempur. Di sisi lain, tidak hanya Leonidas yang terprovokasi oleh Leonidas tapi sang valkyrie yang menjadi volund, Geirolul juga ikut terpancing.Â
"Aku akan membunuhnya." Senjata Leonidas yang sebelumnya berbentuk yoyo kini berubah menjadi gada (Phalanx) dengan rantai. Artinya, senjata Leonidas sudah bertransformasi.Â
Leonidas berjalan dan langsung mengarahkan gada tersebut pada Apollo. Serangan tersebut disebut dengan "phalanx impact."
Apollo yang sebelumnya sudah membuat garis di sisi kiri dan kanan kini tidak memiliki pilihan lain untuk menghindar ke samping. Pukulan keras Leonidas berhasil menghacurkan arena.Â
Di luar dugaan, Apollo berhasil menghindari serangan Leonidas. Apollo melangkah mundur dan langsung mendaratkan pukulan tepat pada perut Leonidas. Apollo mencoba kembali memukul, tapi Leonidas berhasil menahan dengan rantai gadanya.Â
Leonidas lalu memperbaiki keseimbangan dan mencoba untuk menyerang Apollo kembali. Tapi, Apollo jauh lebih siap menerima serangan itu. Hal itu bisa dilihat karena Apollo sudah memasang kuda-kuda menunggu serangan selanjutnya.Â
Leonidas kembali terpancing, Apollo justru berhasil menyerang dan meninju tepat ke arah wajah Leonidas.Â
Sebelumnya, Leonidas jatuh ke tanah tapi dengan benang artemis Apollo berhasil menarik wajah Leonidas ke arahnya lalu meninju sekuat tenaga.Â
Selain itu, Apollo juga melilitkan benang artemis pada tangannya sehingga serangan Apollo sangat telak dan tidak bisa dihindari Leonidas. Seketika cahaya pun keluar saat serangan itu terjadi.
Pukulan Apollo tersebut tampaknya sangat kuat. Wajah Leonidas berdarah dan tidak sadarkan diri. Meski begitu, tekad sparta Leonidas tidak habis dan langsung sadar.Â
Ia lalu menarik benang artemis milik Apollo. Apollo lalu tertarik ke arah Leonidas dan tanpa basa basi Leonidas menyundul wajah Apollo. Serangan itu cukup telak dan wajah Apollo sama berdarahnya dengan Leonidas.Â