Manga Blue Lock chapter 227 yang rilis minggu lalu masih membahas pertandingan antara Ubers dan Munchen. Pada chapter itu, Barou secara terang-terangan menentang rencana pelatihnya sendiri, Snuffy.Â
Apa yang dilakukan oleh Barou mengingatkan Snuffy pada temannya yaitu Mick. Sekilas dari sisi wajah, Mick dan Barou memang mirip. Pun begitu dengan sikapnya yang ingin menjadi raja sepak bola.Â
Ada alasan mengapa Barou melakukan hal itu. Menurutnya, taktik Snuffy tidak bisa mengalahkan Isagi. Alasan itu masuk akal karena Isagi beberapa kali berhasil membaca serangan Ubers.Â
Di sisi lain, Barou memang sengaja menanti momen ini, yaitu untuk menghancurkan tim Snuffy. Barou pun menyebut ia sudah tidak akan bekerja sama lagi dengan Ubers.Â
Bagi Snuffy, pesepak bola tidak lain adalah seorang pekerja dan klub adalah perusahaan. Jadi, dalam hak ini pemain dan klub memiliki hubungan seperti pegawai dan perusahaan. Fokus Snuffy adalah uang. Dengan kata lain, selepas pensiun, pesepak bola akan hidup senang.Â
Itulah mengapa Snuffy memiliki pikiran seperti itu. Tapi, Barou tidak demikian. Ia memiliki obsesi tinggi pada sepak bola yaitu menjadi raja seperti temannya Mick.Â
Pada akhir chapter 227, ketika Barou hendak menembak, sudah ada Isagi dan Kaiser yang menjaganya. Lalu, bagaimana kelanjutannya? Nah, pada artikel ini akan diulas ringkasan manga Blue Lock chapter 228. Berikut ulasannya.Â
Chapter dibuka dengan monolog Isagi, "jika aku bisa membidik dengan tembakan Barou, ada pula. Dekat atau jauh."
Menurut Isagi, Gagamaru yang tidak jauh berada di dekatnya, selama ia bisa menebak tembakan Barou, Gagamaru bisa menghentikan tembakan tersebut.Â
Selain itu, Kaiser pun ada yang bisa saja sudah mengetahui apa yang akan direncanakan Barou. Tapi, Barou belum juga menembak.Â