Manga Blue Lock pada chapter 225 lalu, Gagamaru berhasil menahan tendangan Barou. Munchen pun berhasil melakukan serangan balik melalui Isagi.Â
Tapi, sayangnya Noa harus dilanggar. Meski begitu, Snuffy yang memiliki kemampuan membaca permainan di atas rata-rata berhasil dan berhasil menahan bola yang akan dikirim pada Isagi.Â
Nah, pada chapter kali ini jalan cerita jauh lebih seru. Pada artikel ini akan diulas manga Blue Lock chapter 226. Berikut ulasannya.
Pertandingan dilanjutkan. Ubers kali ini yang memegang bola. Isagi masih terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa lagi karena pola serangannya kembali bisa dibaca Snuffy.Â
Meski begitu, dalam gambarannya, Isagi bisa menang. Andai saja jika apa yang dipikirkannya bisa dibagi dengan Yukimiya bisa lain ceritanya. Isagi bisa aja mencetak gol andai bola tidak dihentikan Snuffy.Â
Di sisi lain, Ubers sudah menguasai jalannya permainan. Kaiser pun mendapat pengawalan ketat dari Lorenzo.Â
Dalam monolognya Isagi menyebut jika ia akan menghancurkan Ubers dengan rencananya. Gagamaru kembali bingung dengan arah bola. Padahal, sebelumnya Gagamaru berhasil memblokir tembakan Barou.Â
Para pemain Ubers melakukan gerakan yang mengganggu. Gagamaru jadi tidak bisa melihat bola dan memprediksi arah shooting Barou.Â
Meski begitu, Isagi bisa melihat jika Barou memang belum menembak. Menurut Isagi, Ubers menerapkan strategi agar seluruh tim menang. Tapi, bagi Isagi hal itu tidak tepat karena Ubers terkesan tidak berpikir.Â
Ubers hanya melakukan tindakan yang benar sesuai instruksi Snuffy. Isagi lalu menyebut apakah benar jika seorang striker harus dijinakan seperti itu. Padahal, dalam Blue Lock sendiri, ego seorang striker menjadi fokus utama.Â
Barou lalu mendapatkan bola dari Lorenzo. Tentu pemain Ubers berharap agar Barou bisa mencetak gol. Tapi, Isagi berada di sana untuk menghentikan Barou. Tapi, apa yang dilakukan Barou justru sesuatu yang lain.
Barou ternyata tidak menembak. Aiku pun bingung. Di sisi lain, Isagi bingung apakah Ubers telah membaca metavisionnya.
Ternyata, terjadi dialog antara Snuffy dan Barou. Pada intinya, Barou menolak pola Snuffy karena beberapa kali gagal. Barou kembali seperti semula dengan egoisme yang tinggi.Â
Singa yang tidur telah bangkit. Barou memutuskan untuk mengakhiri "pekerjaan" yang payah tersebut dan ia kembali seperti dulu, yaitu si raja lapangan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H