Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Blue Lock Chapter 223: Teknik Jiu Jitsu Snuffy dan Momentum Serangan Munchen

1 Juli 2023   09:45 Diperbarui: 1 Juli 2023   09:49 1825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pindaian manga Blue Lock chapter 223. | Foto: twitter.com/rayuga101x

Manga Blue Lock chapter 222 yang rilis minggu lalu menjadi panggung bagi dua bintang yaitu Snuffy dan Noa. Kini kedua tim mengganti formasi. Munchen menjadi 4-4-2 dan Ubers menjadi 4-5-1.

Pemain Ubers lebih banyak di depan. Niko dan Lorenzo lebih maju, permainan jauh lebih cair. Isagi hampir saja bisa memotong bola, tapi Snuffy lebih cepat. Snuffy mengakui jika pembacaan permainan Isagi hebat.

Di sisi lain, datang Noa dari belakang dan kini Snuffy dijaga oleh Isagi dan Noa. Tapi, lagi-lagi Snuffy mampu menunjukkan teknik melindungi bola yang luar biasa. 

Snuffy lalu mengoper bola pada Lorenzo dan Lorenzo mengoper bola pada Niko. Kombinasi yang sempurna. Ness mencoba memotong bola, tapi Niko kembali berhasil mengoper bola dengan baik. 

Snuffy mampu mengalirkan bola pada Barou yang kosong. Barou bersiap menembak bola dan di luar dugaan, Kaiser dan Isagi mampu melakukan blok dengan baik. Meski berhasil diblok, tapi bola diterima oleh Snuffy. 

Lalu, apa yang akan terjadi? Nah berikut dibahas manga Blue Lock chapter 223.

Dalam monolognya, Isagi menyebut jika pertahanan kedua Munchen kemungkinan tidak akan kuat menahan serangan kedua Ubers. Isagi pun masih menebak apa yang akan dilakukan Snuffy. Snuffy lalu mengoper bola pada Lorenzo. 

Sebuah pola serangan baru Ubers telah dimulai. Isagi enggan mengambil risiko karena takut jika pergerakannya dibaca oleh Snuffy. Lorenzo pun mengoper bola pada Drago. 

Dalam monolognya, Isagi menyebut jika Drago akan menyerang sisi kiri pertahanan Munchen. Selain itu, saat ini Snuffy berada di titik buta dan sedang bersembunyi. Tentu ini berbahaya bagi Munchen. 

Tebakan Isagi benar, Snuffy berada di belakang pemain Munchen dan tidak ada pemain yang sadar. Drago pun mengoper bola pada Snuffy, tapi si jenius Kaiser bisa melihat pergerakan Snuffy dengan baik. 

Meski bisa membaca pergerakan Snuffy, tapi Kaiser kalah duel bola udara. Snuffy mampu memantulkan bola dengan kepalanya. Bola pun diterima oleh Niko. 

Di situ, Noa sudah siap untuk menghentikan Niko. Alih-alih menembak, Niko justru mengoper bola pada Barou. Skema ini sesuai rancangan Snuffy. 

Lagi-lagi, Isagi bisa mambaca dan bola keluar meninggalkan lapangan. 

Dalam monolognya, Isagi menyebut jika saat ini yang bisa membaca serangan Ubers adalag dirinya, Kaiser, dan Noa. 

Isagi perlahan mulai memahami cara berpikir Snuffy. Isagi menyebut jika semua upaya yang dilakukan Snuffy bukan untuk dirinya tapi demi kepentingan tim. 

Snuffy bak seorang anjing pengawas yang memastikan agar seluruh pertandingan sesuai rencananya. Noa lalu datang pada Isagi dan memberi tahu sesuatu. 

Noa menyebut jika inti permainan Snuffy adalah "jui jitsu" yaitu seni bela diri Jepang yang telah berkembang menjadi judo dan olahraga lainnya. Snuffy lalu mengadopsi jiu jitsu ke dalam sepak bola dan menjadi miliknya sendiri. Di luar itu, Snuffy bisa bermain di mana saja. Tak heran dia menjadi pesepak bola nomor satu dunia. 

Menurut Noa, saat ini pemain Ubers banyak yang tidak mampu membaca serangan Ubers. Sehingga menjadi tumpang tindih. Noa pun tidak mampu memberi saran jitu pada Isagi. 

Tapi, Noa menyebut jika ada satu cara yaitu sabar. Dalam waktu tiga menit, waktu Snuffy akan habis dan seluruh permainan akan berubah. 

Pemain Ubers lalu melakukan lemparan ke dalam dan permainan dilanjutkan. Isagi lalu berkata pada Raichi, "Raichi apakah kau siap mati."

Dalam monolognya Isagi menyebut, "sebuah terobosan dalam menghadapi kesengsaraan ekstrem dipimpin oleh pemikiran tanpa henti. Masa depan selalu menjadi milikmu dan satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan matamu."

Nah itulah ulasan untuk chapter 223. Chapter 224 akan rilis minggu depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun