Di sisi lain, Indonesia sulit mengirim banyak perwakilan tunggal putri di turnamen Super 750 ke atas. Hal itu karena tunggal putri kita hanya satu yang menempati ranking 32 dunia, yaitu Jorji.Â
Maka secara peluang, tentu Jorji akan sulit karena ia menjadi satu-satunya tumpuan. Tunggal putri memang selalu menjadi sorotan karena sulit untuk mencetak Susi Susanti lain.Â
Jorji yang saat ini menempati ranking 10 dunia adalah capaian apik bagi Indonesia dan itu pun harus menunggu satu dekade. Lalu, kita harus menunggu berapa lama lagi untuk melihat tunggal putri kita masuk jajaran elit dunia?Â
Ini berbanding terbalik dengan Spanyol. Negara ini, bukan negara yang kental dengan bulu tangkis. Tapi, Carolina Marin mampu mengisi posisi itu. Indonesia yang menjadi kekuatan bulu tangkis dunia justru sulit menempatkan tunggal putri di posisi teratas.
Kita kalah dari Thailand yang mana ada sekitar 3 pebulu tangkis yang masuk 32 besar dunia. Harapannya, tentu semakin banyak tunggal putri yang masuk jajaran atas sehingga keterwakilan Indonesia lebih banyak lagi.Â
Butuh satu dekade bagi Indonesia agar tunggal putri masuk 10 besar dunia dan itu telah dipecahkan oleh Jorji. Lalu, apakah butuh waktu yang sama bagi tunggal putri lain untuk menyamai atau menyusul Jorji? Tentu kita berharap tidak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H