Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia Open dan Penantian Panjang Dua Dekade Tunggal Putri

16 Juni 2023   10:07 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:28 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri Kusuma Wardani takluk dari Akane Yamaguchi di babak 16 besar. | Foto: ANTARA /ADITYA PRADANA PUTRA via KOMPAS.COM

Tentu dengan kekalahan ini, maka wakil Indonesia di sektor tunggal putri telah habis. Dan sekali lagi, puasa gelar terus berlanjut. 

Terakhir kali tunggal putri juara di Indonesia Open adalah tahun 2001 melalui Ellen Angelina. Selepas itu, tidak ada lagi tunggal putri Indonesia yang mampu juara di Indonesia Open. Artinya, sudah 22 tahun atau dua dekade tidak juara. 

Bahkan usia itu lebih tua dari Putri KW. Entah butuh berapa tahun atau dekade lagi agar tunggal putri juara di rumah sendiri. 

Dominasi 4 besar dunia

Di setiap turnamen besar BWF. Semifinal tidak jauh diisi oleh empat ranking dunia yaitu Akane Yamaguchi, Tai Tzu Ying, An Se-young, dan Chen Yufei. 

Keempat pemain ini selalu mengisi posisi itu dan berpotensi akan reuni di semifinal Indonesia Open kali ini. Sulit bagi Jorji atau Putri KW untuk menembus posisi tersebut. 

An Se-young si bocah ajaib memang tengah on fire. Di tahun ini, An Se-young bahkan berhasil masuk 8 final. Tentu ini capaian luar biasa. Terakhir, ia adalah juara Singapore Open mengalahkan Akane Yamaguchi.

Sementara itu, Tai Tzu Ying yang sudah masuk usia senior tetap bermain apik. Pun begitu dengan Chen Yufei. 

Selain itu, di perempat final kali ini, tunggal putri didominasi pemain China melalui He Bing Jiao dan Chen Yufei. 

Tentu keduanya berpotensi bertemu di semifinal dan jika terjadi, maka tiket final sudah di tangan China. 

Selain itu, dominasi China itu tidak lepas dari banyaknya perwalian mereka di sektor ini. China mampu mengirin empat wakil. Tentu hal itu karena secara ranking, empat pemain ini masuk 32 besar dunia. 

Di sisi lain, Thailand dan Jepang mengirim 3 wakil. Secara matematis, semakin banyak perwakilan, maka peluang untuk melaju lebih jauh terbuka. Hal ini bisa kita lihat dari ketiga negara tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun