Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Anthony Ginting Selamatkan Muka Indonesia di Singapore Open 2023

10 Juni 2023   10:02 Diperbarui: 10 Juni 2023   10:13 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Ginting menjadi satu-satunya wakil Indonesia di semifinal Singapore Open 2023. | Foto: Badmintalk Photo

Indonesia meraih hasil kurang menyenangkan di Singapore Open 2023. Pasalnya, Indonesia hanya menyisakan satu wakil saja di semifinal melalui Anthony Sinisuka Ginting. 

Pada Singapore Open 2022, Indonesia cukup dominan. Hal itu karena Indonesia mampu mengamankan tiga gelar melalui Leo Rolly/Daniel Marthin, Siti Fadia/Apriyani Rahayu, dan Anthony Sinisuka Ginting. 

Menariknya lagi, empat wakil ganda putera Indonesia berhasil lolos ke semifinal. Keempat ganda tersebut adalah Leo Rolly/Daniel Marthin, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, dan Hendra Setiawan/M. Ahsan. 

Praktis dengan hasil itu, maka satu gelar sudah di tangan. Dengan lolosnya empat wakil ganda putera di semifinal semakin menunjukkan jika Indonesia memang dominan untuk sektor ini. 

Akan tetapi, kegemilangan di tahun 2022 tidak terulang. Kini, Indonesia hanya menyisakan satu wakil saja di semifinal melalui Anthony Ginting. 

Tentu dibanding tahun lalu, ini merupakan kemunduran. Apalagi, saat ini Singapore Open sudah naik level menjadi Super 750. Tentu semakin tinggi level turnamen, maka semakin tinggi poin yang akan didapat. 

Hal ini berakibat pada perhitungan poin Olimpiade Paris 2024. Jika wakil kita gugur di level Super 750, maka akan semakin sulit untuk bisa tampil di Olimpiade Paris nanti. 

Antiklimaks 

Seperti yang sudah diulas di atas, ganda putera sangat dominan. Bahkan empat wakil kita lolos sampai semifinal. Akan tetapi, di Singapore Open 2023 hasilnya sangat berbeda. 

Unggulan pertama sekaligus ranking satu dunia, Fajar/Rian harus tersingkir di babak 32 besar oleh pasangan Inggris Ben Lane/Sean Verdy dua game langsung.

Sebelumnya di Malaysia Masters 2023, Fajar/Rian juga kalah di babak 32 besar oleh pasangan Korea Selatan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae. 

Tentu ini bukan penampilan terbaik Fajar/Rian. Apalagi harus kalah dua beruntun di awal turnamen. Padahal, di tahun 2022 lalu, Fajar/Rian menjadi andalan dan penampilannya konsisten. 

Selepas juara All England 2023, Fajar/Rian mengalami penurunan performa. Jika masih belum konsisten, maka akan sulit bagi Fajar/Rian untuk bisa tampil di Olimpiade Paris.

Tentu kita berharap penampilan Fajar/Rian bisa kembali konsisten. Apalagi, di bulan Juni ini mereka juga harus tampil di Indonesia Open. 

Selain Fajar/Rian, ganda putera kali ini banyak yang gugur di babak 16 besar. Kevin/Marcus, The Daddies, Bagas/Fikri, dan Prmudya/Yeremia harus pulang lebih cepat. 

Satu-satunya ganda putera yang berhasil lolos ke perempat final adalah Leo/Daniel yang merupakan juara bertahan. Di perempat final, Leo/Daniel harus kalah oleh Aaron Chia/Soh Wooi Yik melalui rubber game. 

Praktis, ganda putera yang menjadi andalan untuk mendulang gelar telah habis. Pasangan junior seperti Bagas/Fikri, Pramydya/Yeremia masih belum bermain konsisten.

Tentu ini bahaya. Apalagi, China sudah mempunyai calon ganda puteta andalan di masa mendatang. Yaitu Liang Wei Keng/Wang Chang. Pasangan ini sangat potensial untuk menjadi kekuatan nomor satu dunia. 

Apalagi, mereka masih muda. Tentu kita berharap pemain muda kita bisa mengejar. Hal itu karena Fajar/Rian sudah memasuki usia emas dan The Daddies usia senja. Praktis, yang bisa mengejar adalah pasangan muda kita. 

Tidak hanya ganda putera, semua sektor rontok di babak 16 besar. Di tunggal puteri, Gregoria harus kalah dari Tai Tzu Ying. Grego tidak pernah menang sekalipun melawan Tai Tzu Ying. Total ia sudah kalah delapan kali. 

Tunggal puteri adalah sektor yang selalu dinanti untuk bisa juara. Pasalnya, sudah lama sektor ini mandeg. Di era Jorji saat ini, hanya Jorji seorang yang bisa ikut turnamen Super 750 ke atas. 

Sisanya hanya bisa ikut turnamen Super 500 ke bawah. Hal itu karena ranking tunggal puteri kita masih jauh. Di 32 besar saja, Indonesia hanya diwakili Jorji. 

Tentu ini berbeda dengan Thailand yang memiliki beberapa wakil di 32 besar dunia. Rasanya, beban Jorji amat berat karena junior mereka belum bisa mengikuti jejaknya. 

Asa itu muncul ketika Jorji untuk pertama kalinya ke final Super 500, yaitu Malaysia Masters 2023. Tapi, Jorji kalah dari Akane Yamaguchi. 

Sayangnya, Jorji bermain tidak maksimal dan terlalu banyak error. Padahal, jika tidak demikian, saya kira Jorji bisa menang. Apalagi pukulan Jojri sangat bervariasi. 

Sektor lain yaitu ganda campuran harus pulang cepat. Dua ganda campuran harus kalah di babak awal, yaitu Rehan/Lisa dan Dejan/Gloria.

Bagi saya, penampilan Rehan/Lisa sangat apik ketika berhasil menembus semifinal All England 2023. Pasangan ini membuat Zheng Siwei/Huang Ya Qiong kewalahan. 

Tapi, penampilan di turnamen lainnya menurun. Artinya, konsistensi itu sulit. Nasib Rinov/Phita Mentari juga terhenti di babak 16 besar. 

Rinov/Phita kalah dari Yuta Watanabe/Arisa. Selepas Owi/Butet, belum ada lagi ganda campuran yang bermain seperti keduanya. Tentu kita berharap, sektor ini kembali dominan. Apalagi, ganda campuran negara lain sudah unjuk gigi. 

Di ganda puteri, Indonesia mengirim tiga wakil melalui Apri/Fadia, Lanny/Ribka, dan Febriana/Amalia. Lanny/Ribka bentrok dengan Febriana/Amalia di babak 32 besar. 

Perjalanan Lanny/Ribka terhenti di babak 32 besar setelah kalah dari ganda puteri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. 

Sementara Apri/Fadia yang dijuluki sebagai Mininoswakti, kalah di babak 16 besar dari ganda puteri Jepang Rin Iwanaga/Kie Nakanishi melalui rubber game. 

Ginting selamatkan Indonesia 

Satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di semifinal adalah tunggal putera, Anthony Ginting. Ginting berhasil lolos ke semifinal usai mengalahkan Li Shi Feng melalui rubber game. 

Penampilan Ginting, terutama di set ketiga sangat baik. Ginting selalu memancing agar Li Shi Feng memberi bola tanggung. Ginting juga selalu menyerang sisi kanan pertahanan Li Shi Feng yang memang menjadi ttik lemah. 

Di semifinal, Ginting akan bersua Kunlavut Vitidsarn. Kunlavut yang saat ini menjadi ranking nomor 3 dunia tidak bisa dianggap remeh. Apalagi, Kunlavut baru-baru ini juara Thailand Open 2023.

Tentu Ginting harus berhati-hati. Dari sisi head to head, Kunlavut masih unggul dengan skor tipis 2-3. Jejak Ginting tidak bisa diikuti Jojo. Ia kalah di babak awal oleh Shi Yu Qi. 

Sejak juara Indonesia Masters, Jojo tampil tidak konsisten. Jojo sulit menemukan permainan terbaiknya lagi. Padahal, Jojo sempat menjadi ranking nomor 2 saat juara Indonesia Masters. Tapi, saat ini, Jojo berada di ranking 6 dunia. 

Sangat disayangkan jika wakil kita harus tersingkir di babak awal. Tentu akan berdampak pada keterwakilan Indonesia di Olimpiade. Apalagi, jika harus gugur di turnamen Super 750 yang tidak ada kualifikasi. 

Ginting menjadi penyelamat muka Indonesia di Singapore Open kali ini. Ginting menjadi satu-satunya juara bertahan yang masih tersisa. Sayang, jejak Ginting tidak diikuti Leo/Daniel dan Fadia. 

Semoga saja Ginting terus bertahan dan kembali menjadi juara. Tapi, Ginting harus waspada dengan Kunlavut, dan jika lolos ke final, Ginting akan melawan Antonsen atau Kodai Naraoka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun