Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aksi Tengil Pemain dan Ofisial Thailand Picu Kerusuhan di Final SEA Games 2023

17 Mei 2023   06:53 Diperbarui: 17 Mei 2023   11:23 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keurushan pada laga Indonesia melawan Thailand di final SEA Games 2023. | Foto: OKEZONE.COM

Indonesia memastikan diri meraih medali emas SEA Games 2023 untuk cabang sepak bola. Kepastian itu didapat setelah anak asuhan Indra Sjafri mengalahkan Thailand dengan skor telak 5-2.

Garuda muda akhirnya meraih medali emas SEA Games 2023. Kemenangan ini mengobati dahaga pencinta sepak bola Indonesia yang sudah puasa medali emas 32 tahun. 

Namun, perjuangan Indonesia tidak mudah. Laga sendiri berjalan ketat, dramatis, dan penuh drama. 

Indonesia langsung unggul pada menit ke-21 melalui sundulan Ramadhan Sananta. Melalui skema lemparan jauh yang dilakukan Dewangga, Sananta sukses menjebol gawang Thailand dan membawa Indonesia memimpin 1-0.

Skema gol tersebut sangat mirip dengan gol Indonesia ke gawang Vietnam di semifinal lalu. 

Selepas gol, Indonesia beberapa kali mengancam gawang Thailand melalui tendangan Marselino Ferdinan. Pun begitu dengan Thailand. 

Menjelang akhir babak pertama, Sananta berhasil mencetak brace. Sananta berhasil merebut bola dari pemain Thailand dan sukses mengelabui kiper Thailand. 

Pemain Thailand melakukan protes karena bola tersebut dianggap sebagai bola fairplay. Akan tetapi, wasit tetap mengesahkan gol tersebut. 

Hingga babak pertama usai, skor 2-0 untuk keunggulan Indonesia. 

Di babak kedua, Indonesia mulai kendor. Indonesia akhirnya kebobolan pada menit ke-65. Melalui skema sepak pojok, Anan berhasil merobek jala gawang Ernando Ari. 

Menjelang akhir babak kedua, drama mulai terjadi. Ketika waktu tambahan tinggal beberapa menit saja, wasit melakukan kesalahan karena meniup peluit panjang. 

Sontak pelatih Indra Sjafri dan pemain merayakan kemenangan. Akan tetapi, peluit itu ternyata pelanggaran dan Thailand mendapat tendangan bebas. 

Karena mendapat prank dari wasit, kemenangan yang sudah di depan mata buyar. Pemain Indonesia kehilangan fokus dan kebobolan oleh Yotsangkorn Burapha. Skor pun imbang 2-2.

Gol kedua Thailand memicu kerusuhan.  Hal itu karena pemain dan ofisial Thailand melakukan aksi tidak terpuji dengan melakukan selebrasi di depan bench Indonesia. Dalam rekaman, terlihat ada satu pemain Indonesia yang dilanggar. 

Aksi itu memicu kerusuhan sebelum wasit meniup peluit panjang babak kedua. 

Di sinilah perjuangan Indonesia dimulai. Kejadian tadi tentu berakibat pada mental pemain. Tapi, pemain kita mampu mengatasinya dengan baik. 

Pada tambahan waktu babak pertama, Indonesia langsung unggul. Kesalahan bek Thailand mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Irfan Jauhari. Irfan dengan cantik menyelesaikan gol tersebut.

Ketika Jauhari melakukan selebrasi, di pinggir lapangan justru kericuhan kembali terjadi. Dalam video, pemain dan ofisial Thailand terlibat rusuh dengan Indonesia. 

Nahasnya, manajer Timnas Indonesia yaitu bapak Sumardji menjadi korban. Dalam video, Pak Sumardji terlihat mendapat pukulan dari beberapa staff Thailand. 

Pemain pun ikut rusuh. Komang terlibat baku hantam dengan kiper Thailand dan keduanya mendapatkan kartu merah. 

Pada momen ini, pertandingan menjadi chaos. Tapi, wasit mampu menenangkan kondisi tersebut. Anehnya, Pak Sumardji justru mendapatkan kartu merah. Kartu merah juga diberikan pada offisial Thailand. 

Laga kemudian dilanjutkan. Jonathan Khemdee melakukan pelanggaran keras dan harus dikartu merah. Praktis, Thailand hanya bermain 8 pemain. 

Di babak kedua tambahan waktu, Indonesia kembali mencetak dua gol lewat Fajar dan Beckham. Gol tersebut mengunci kemenangan Indonesia dan mengakhiri puasa gelar selama 32 tahun. 

Pertandingan final yang penuh drama, dan paling seru yang sejauh ini saya saksikan. Total wasit harus mengeluarkan 14 kartu kuning dan 3 kartu merah. 

Pemain kedua tim bermain spartan. Pemain Thailand bahkan hampir muntah kuning karena kelelahan. Tapi, kredit harus diberikan pada pemain kita yang bermain tanpa lelah. 

Pemain juga terlihat lebih dewasa karena tidak terpancing provokasi pemain Thailand. Meski ada beberapa kejadian, tapi secara keseluruhan para pemain kita jauh lebih dewasa. 

Di sisi lain, saya kecewa dengan Thailand terutama ketika gol ketiga Indonesia tercipta. Apa yang dilakukan ofisial kepada bapak Sumardji jelas patut dikecam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun