Indonesia secara resmi batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Hal itu dipastikan setelah FIFA merilis dalam situs resmi mereka.Â
Di balik batalnya Indonesia menjadi tuan rumah tidak lepas dari penolakan sejumlah kalangan terhadap Timnas Israel. Bahkan dua gubernur dengan tegas menolak.Â
Gubernur Bali, I Wayan Koster secara mengejutkan bersurat pada Menpora RI. Koster menegaskan menolak kehadiran Timnas Israel di Bali karena tidak sejalan dengan politik luar negeri Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Alasan lainnya adalah karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Sementara ormas islam beralasan menolak Israel adalah bentuk solidaritas terhadap muslim di Palestina.Â
Akibat adanya surat tersebut, drawing yang seharusnya digelar tanggal 31 Maret 2023 di Bali batal. Dari frasanya pun "batal" sehingga kepastian Indonesia jadi tuan rumah kian tidak pasti.Â
Seusai laga Indonesia melawan Burundi di FIFA Matchday, Erick Thohir langsung terbang untuk menemui FIFA. Hasilnya, FIFA tetap dengan pendiriannya yaitu mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.Â
Jelas penolakan Gubernur Bali merupakan bentuk tidak konsisten. Hal itu karena sebenarnya kepala daerah telah setuju terkait kesepakatan ini. Jadi, apa yang dilakukan oleh Koster merupakan bentuk ingkar janji.Â
Selain itu, Indonesia juga dibayang-bayangi sanksi yang cukup berat. Exco PSSI Arya Sinulingga menyebut jika ia khawatir Indonesia akan dikucilkan dari dunia sepak bola.Â
Mendengar kata tersebut, bisa jadi sanksi berat menanti. Entah apa sanksi yang akan diterima.Â
Kita punya pengalaman kelam pada tahun 2015 lalu ketika Indonesia disanksi oleh FIFA. Semua aspek terkena. Kompetisi tidak berjalan karena jelas bernaung di bawah FIFA.Â