Apriyani/Fadia bisa mempertahankan dominasi 14-9, 17-12, dan akhirnya memaksa rubber usai memetik empat angka berturut-turut dan unggul dengan skor 21-14.
Pada gim ketiga, Apri mengawali laga dengan agresif. Hanya saja kejadian gim pertama terulang. Pasangan Korea Selatan terus memimpin dengan skor 1-6.
Baek Ha Na/Lee So Hee berhasil menutup interval gim ketiga dengan skor 4-11. Pada gim ketiga, reli kembali terjadi. Setidaknya ada dua reli panjang terjadi yaitu 126 pukulan dan 91 pukulan.Â
Kedua reli itu berhasil dimenangkan Apri/Fadia. Asa untuk menang terbuka ketika Apri/Fadia berhasil memangkas jarak menjadi 12-15.
Hanya saja keberuntungan belum berpihak pada Apri/Fadia. Baek Ha Na/Lee So Hee akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 14-21.
Laga sendiri harus diselesaikan dengan waktu 93 menit. Tentu menguras tenaga apalagi reli panjang kerap terjadi. Artinya, untuk merebut satu poin saja tidak mudah.Â
Dengan kekalahan ni, Apri/Fadia harus tersingkir dari All England 2023. Tentu kita berharap Apri/Fadia bisa bangkit untuk turnamen selanjutnya.Â
Puasa gelar berlanjut
Selain sektor tunggal putra dan tunggal putri, ganda putri telah puasa gelar All England begitu panjang yaitu 44 tahun.Â
Sejak turnamen ini digelar tahun 1899, tercatat hanya ada dua ganda putri Indonesia yang keluar sebagai juara.Â
Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah menjadi ganda putri Indonesia pertama yang juara All England pada tahun 1968.