Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

All England 2023: Ganda Putra Nyaris Sempurna dan Kans Perang Saudara di Babak Perempat Final

16 Maret 2023   07:32 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:53 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia meloloskan 11 wakil di babak 16 besar All England 2023. Dari 11 wakil itu, skuat Indonesia masih lengkap dan ganda putra menyisakan 4 wakil. 

All England merupakan turnamen bulu tangkis tertua di dunia. All England menjadi turnamen level Super 1000 kedua di tahun 2023 setelah Malaysia Open.

Pada turnamen kali ini, Indonesia mengirim 16 wakil. Kevin/Marcus harus absen karena kondisi Kevin masih belum fit pasca demam berdarah. 

Sementara keterwakilan di sektor tunggal dan ganda puteri masih minim dengan hanya mengirim satu wakil. Ke depannya, dua sektor ini diharapkan mampu mengirim banyak wakil minimal untuk turnamen Super 750.

Dari hasil babak 32 besar, sektor ganda putra nyaris sempurna. Jika saja tidak terjadi perang saudara dini, maka bisa saja 5 wakil ganda putra akan utuh di babak 16 besar. 

Superioritas ganda putra

Harus diakui, dalam setiap turnamen, ganda putra menjadi garda terdepan bagi Indonesia untuk mendulang gelar juara. Hal itu sudah terbukti di Malaysia Open, Indonesia Masters, dan Thailand Masters 2023.

Fajar/Rian dan The Babies, Leo/Daniel keluar sebagai juara. Bukan tidak mungkin hal serupa akan terjadi. Meski sektor lain juga tidak menutup kemungkinan. 

Dari 5 wakil yang dikirim ke All England 2023, ganda putra Indonesia mengawali babak 32 besar nyaris sempurna. Bisa saja 5 wakil kita lolos ke babak 16 besar andai tidak terjadi perang saudara di babak 32 besar. 

Bagas/Fikri yang bertindak sebagai juara bertahan melakoni babak 32 besar kontra ganda Korea Selatan, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang.

Pada gim pertama, Bagas/Fikri bermain apik dan berhasil unggul 21-15. Tapi, pada gim kedua Bagas/Fikri kerap melakukan kesalahan dan tertinggal 13-21. Pada gim ketiga, Bagas/Fikri kembali unggul 21-16.

Meski menang, Bagas/Fikri enggan terbebani dengan status juara bertahan. Selain itu, sejak juara All England 2022, peforma Bagas/Fikri justru turun drastis. 

Sementara Fajar/Rian yang menjadi unggulan pertama harus melewati babak 32 besar dengan tidak mudah. Pasangan Korea Selatan, Kang Ming-hyuk/Seo Seung-jae berhasil membuat ranking 1 dunia itu kerepotan. 

Gim pertama berjalan ketat. Fajar/Rian harus merelakan gim pertama dengan skor 20-22. Pada gim kedua, Fajar/Rian tampil apik dan berhasil menang 21-12.

Pada gim ketiga, laga berjalan tidak mudah. Fajar/Rian bahkan sempat tertinggal 6 poin pada awal laga. Meski Fajar tampil kurang maksimal, tapi Rian mampu menutupnya dengan baik. 

Perlahan namun pasti, Fajar/Rian yang tertinggal berhasil comeback fantastis, dan berbalik unggul 21-19. 

Tentu yang paling mengesankan adalah The Babies, Leo/Daniel. Sejauh ini, untuk tingkat junior, pasangan ini tampil cukup konsisten. Bukan tidak mungkin The Babies akan membuat kejutan pada ajang ini.

Di tahun 2023 saja Leo/Daniel sudah merebut dua gelar juara yakni Indonesia Masters dan Thailand Masters. Rintangan Leo/Daniel adalah pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik. 

Leo/Daniel berhasil melaju ke babak 16 besar All England 2023. | Foto: Antara 
Leo/Daniel berhasil melaju ke babak 16 besar All England 2023. | Foto: Antara 

Aaron/Soh adalah ranking kedua dunia dan menjadi unggulan kedua pada All England kali ini. Selain itu, secara head to head, dua pasangan ini sudah bertemu 4 kali dan The Babies selalu kalah. 

Pada gim pertama, laga berjalan ketat. Secara permainan berjalan imbang. Leo/Daniel yang tertinggal tiga angka justru berhasil mengambil gim pertama dengan skor 21-18.

Pada gim kedua, pasangan Malaysia ini mulai menunjukkan kelasnya sebagai nomor 2 dunia. Aaron/Soh unggul pada gim kedua dengan skor 14-21.

Gim ketiga yang menjadi penentu laga, The Babies tampil lepas. Leo yang tampil apik di depan net bermain dengan apik. Sementara Daniel yang memiliki smash kencang beberapa kali mendulang poin. 

Leo/Daniel bahkan sempat unggul 7 poin dari unggulan kedua itu. Pada akhirnya, smash keras Daniel di sisi kanan tidak bisa dijangkau Soh dan laga berakhir dengan skor 21-13.

Tentu kemenangan ini sangat berharga bagi Leo/Daniel. Pertama, pasangan ini akhirnya pecah telor saat bersua Aaron/Soh. Kedua, pasangan ini tengah berada dalam trek yang menanjak. 

Bukan tidak mungkin, kegemilangan Fajar/Rian di tahun 2022 lalu bisa diikuti oleh The Babies di tahun 2023. Dua gelar adalah di tahun 2023 adalah bukti jika pasangan ini menang tengah on fire. 

Sementara The Daddies harus bersua juniornya yakni Pramudya/Yeremia Rambitan. Meski sudah tidak muda lagi, Hendra/Ahsan adalah runner-up All England 2022.

The Daddies bahkan menang dua gim langsung 25-23 dan 21-18. Ini membuktikan jika ingin mengganti The Daddies, maka setidaknya para juniornya ini harus mengalahkannya dulu. Meski tidak muda, harus diakui pasangan ini tampil stabil. 

Jojo terpeleset 

Selain ganda putra, tunggal putra juga menjadi alternatif meraih untuk mendulang gelar juara. Di Indonesia Masters 2023 kemarin, All Indonesian Final terjadi pada sektor ini. 

Jonatan Christie berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan Chico Aura Dwi Wardoyo di final. Berkat gelar itu, Jojo berhasil nangkring di posisi ranking 2 dunia di bawah Axelsen. 

Jonatan Christe tersingkir di babak 32 besar All England 2023. | Foto: CNN Indonesia 
Jonatan Christe tersingkir di babak 32 besar All England 2023. | Foto: CNN Indonesia 

Tidak heran jika di All England kali ini Jojo menjadi unggulan kedua. Sayangnya, Jojo tidak tampil maksimal. Ia kalah telak 21-6 dan 21-11 dari tunggal putra China Weng Hong Yang.

Dengan kekalahan Jojo, tunggal putra menyisakan dua wakil saja yakni Chico dan Anthony Ginting. Jalan untuk meraih gelar juara berat selama masih ada Axelsen. 

Di sisi lain, pemain muda seperti Kunlavut dan Kodai Naraoka juga menjadi ancaman. Padahal sektor tunggal baik putra atau puteri sudah puasa gelar hampir dua dekade di All England. 

Perang saudara 

Dengan menyisakan 4 wakil di sektor ganda putra, maka tidak menutup kemungkinan akan saling bertemu. Jika Bagas/Fikri berhasil menang atas Ong Yew Shin/Teo Ee Yi, Bagas/Fikri akan bertemu Fajar/Rian di perempat final. 

Tentu dengan catatan jika Fajar/Rian berhasil mengalahkan pasangan Chinese Taipei Lee-Jhe Huei/Yang-Po Hsuan. 

Sementara The Daddies dan The Babbies jika terus melaju, maka akan bertemu di semifinal. Dengan kata lain, jika 4 pasangan ini terus konsisten, maka All Indonesian Final akan kembali terjadi. 

Tentunya hal itu bukan tidak mungkin. Toh pada tahun 2022 lalu, All Indonesian Final memang terjadi di mana saat itu Bagas/Fikri keluar sebagai juara setelah unggul dari The Daddies. 

Keduanya bukan tidak mungkin akan bertemu kembali di final jika melihat bagan saat ini. Meski begitu, tetap harus waspada karena faktor nonteknis kerap menjadi penentu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun