Manga Blue Lock chapter 207-208 memperlihatkan bagaimana latihan Isagi dan kawan-kawan. Mereka berusaha menaikkan level agar terpilih dalam laga Bastard Munchen vs Ubers. Lalu, siapa saja yang akan mengisi 11 pemain pilihan?Â
Berikut ulasan manga Blue Lock chapter 209.Â
Panel dibuka di asrama Blue Lock. Orang-orang ramai memilih pemain favorit mereka agar masuk sebagai starting eleven.Â
Di meeting room, Noel Noe mengumumkan 11 pemain yang akan melawan tim kuat Ubers. Untuk posisi kiper, Noel Noe memilih Gagamaru Gin. Gagamaru memliki level 87 dengan grade A. Naik 2 level.Â
Untuk bek tengah, Noe memilih Mensah (84 A) dan Birkenstock (86 A). Bek kanan Noe memilih Kurona Ranze (83 A) dan bek kiri Yukimiya Kenyu (84 A).Â
Noe mengatakan jika kunci permainan pada pertandingan kali ini berposisi gelandang bertahan. Noe memilih Raichi Jingo (81 A).Â
Alasan Noe memilih Raichi karena selama latihan baik itu dalam duel mau pun kekuatan fisik, Raichi mencatatkan nilai yang tinggi. Untuk itu, Noe berharap agar Raichi bisa menjadi jangkar di lini tengah.Â
Untuk gelandang tengah, Noe memilih Ness. Pemain ini memiliki rating tinggi yakni 93 dengan grade S. Untuk sayap kiri diisi oleh Grim (83 A). Sementara sayap kanan diisi oleh Isagi Yoichi (88 A).
Isagi sendiri telah mencatatkan 3 assist yang membuat namanya melambung. Sementara di lini depan, Bastard Munchen punya dua penyerang berbahaya. Ratingnya pun nyaris sempuran.Â
Kedua pemain itu adalah Kunigami Rensuke (91 S) dan tentunya sang bintang Kaiser (98 S). Keduanya sudah mencetak dua gol. Noe sendiri memilih formasi 4-4-2.
Isagi dan Grim akan menjadi pemain sayap yang menopang duet Kunigami dan Rensuke. Sementara gelandang serang diisi oleh Ness.Â
Noe menyebut jika lawan Bastard kali ini adalah tim asal Italia, Ubers. Secara tradisional Ubers memang menjadi tim yang kuat dalam bertahan. Hal ini sama dengan tim-tim Italia yang ada di dunia nyata.Â
Noe mengatakan Master Ubers, Shuffy dikenal sebagai percaik strategi yang andal. Bahkan ia juga bisa melakukan hal licik. Hal itu bukan tidak mungkin jika strategi yang akan dipakai justru akan menghancurkan dua pemain kunci Bastard yakni Kaiser dan Isagi.Â
Noe mengatakan, jika Bastard bisa menghancurkan pertahanan Ubers akan menjadi pemenang. Raichi mengatakan jika tugasnya tak lain adalah melindungi Isagi dan Kaiser. Noe mengiyakan.Â
Lebih lanjut, Noe mengatakan jika kunci untuk menang dari tim yang secara organisasi bertahan bagus, maka duel satu lawan satu adalah kuncinya.Â
Dengan kata lain, duel satu lawan satu akan diuji dalam pertandingan. Setiap individu, khususnya lini depan harus mengeluarkan skill terbaiknya.
Pada intinya, Noe menguji Isagi untuk mencetak gol guna membuktikan bahwa ia adalah seorang striker. Sejak masuk ke lapangan, Isagi sudah mendoktrin dirinya untuk mencetak gol.Â
Di sisi lain, Ubers memakai formasi 3-5-1-1. Seperti yang telah disinggung oleh Noe, formasi 3 pemain belakang memang cenderung bertahan.Â
Sementara di lini tengah menaruh lima pemain. Dan ketika bertahan, maka 2 pemain akan ikut bertahan menjadi 5 bek sejajar.
Lalu, siapa yang akan menang? Apakah Bastard atau Ubers? Lalu, apakah kali ini Isagi akan mencetak gol atau akan tetap menjadi pelayan Kaiser? Nah jawabannya minggu depan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H