Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dear David: Mencari Batas antara Fantasi Seksual dan Pelecehan Seksual

25 Februari 2023   18:13 Diperbarui: 25 Februari 2023   18:22 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam film Dear David. | Foto: twitter.com/NetflixID

Selama ini, lazimnya laki-laki adalah pelaku dan perempuan adalah korban. Padahal tidak demikian. Saya pernah mendapat klien di LBH, ada remaja laki-laki yang mendapat perlakuan tidak senonoh. 

Dengan begitu, tidak semua laki-laki senang menerima perbuatan yang merendahkannya. Dalam pelecehan seksual, relasi kuasa memegang peranan penting. 

Siapapun yang memiliki kekuasaan penuh atas korbannya, entah itu laki-laki atau perempuan, maka pelecehan terjadi. Contohnya adalah seorang konten kreator di tiktok yang bertanya jalan dengan membusungkan dada pada para lelaki. 

Jelas si konten kreator itu punya kuasa penuh atas korban. Saat itu juga jika korban tidak ada consent, maka pelecehan terjadi. 

Film Dear David memberi pesan pada kita bahwa perempuan pun punya gairah seksualnya sendiri. Hanya saja mereka tidak berani mengungkapkan itu karena akan dianggap sebagai perempuan liar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun