Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Jojo Melesat ke Ranking 2 Dunia dan All Indonesian Final yang Spesial

28 Januari 2023   17:49 Diperbarui: 29 Januari 2023   09:18 2814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie berhasil ke final Indonesia Masters 2023. | (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Indonesia berhasil mengamankan satu gelar juara Indonesia Masters 2023 setelah terjadi All Indonesian Final di sektor tunggal putra. Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo kompak ke final. 

Jonatan Christie berhasil melaju ke final setelah melalui laga ketat kontra Shi Yu Qi. Jojo akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 21-13, 15-21, dan 21-19.

Baik Jojo dan Shi Yu Qi sama-sama mengeluarkan permainan terbaiknya. Pada gim pertama, Shi Yu Qi dan Jojo saling mengejar poin. 

Akan tetapi, pada interval gim pertama Shi Yu Qi berhasil unggul dengan skor 8-11. 

Pada pertengahan laga, Jojo melakukan hal yang luar biasa. Jojo tampil dominan dan sukses meraup sepuluh poin beruntun sekaligus berbalik unggul 18-11.

Setelah interval gim pertama, Shi Yu Qi hanya berhasil menambah dua poin sebelum Jojo menyudahi gim pertama dengan skor 21-13.

Pada gim kedua, laga berjalan lebih ketat. Shi Yu Qi berhasil unggul cukup jauh 1-7. Jojo berhasil menipiskan jarak menjadi 7-11 pada interval gim kedua. 

Pada pertengahan gim kedua, Jojo kembali menipiskan jarak menjadi 14-15. Shi Yu Qi enggan menyerah dan mampu merepotkan Jojo. Shi Yu Qi berhasil unggul pada gim kedua dengan skor 15-21.

Dengan hasil itu, maka pemenang harus ditentukan melalui gim ketiga. 

Sama seperti gim kedua, Shi Yu Qi cukup dominan dari Jojo. Shi Yu Qi kembali unggul pada interval gim ketiga dengan skor 9-11.

Setelah berpindah lapangan, Jojo kembali menemukan pola permainannya. Skor kembali ketat 14-14 dan 16-16. Pada momen inilah Jojo berhasil menjaga momentum dan berbalik unggul 18-16.

Jojo berhasil unggul 20-17. Shi Yu Qi kembali mengejar dan mulai mendekat 20-19. Jojo dan Shi Yu Qi terlibat permainan adu net yang cepat. Bola tanggung Shi Yu Qi berhasil dimanfaatkan Jojo sekaligus menutup gim ketiga dengan skor 21-19.

Jojo begitu emosional bahkan sempat memukul lapangan berkali-kali. Wajar, karena final terakhir Jojo terjadi di Kejuaraan Asia 2022 lalu. 

Di sisi lain, penampilan Jojo pada tiga turnamen di bulan Januari 2023 mengalami peningkatan. Di Malaysia Open 2023, Jojo hanya mencapai babak 16 besar. 

Di India Open 2023, Jojo berhasil tampil lebih baik dan menjadi semifinalis setelah kalah dari Axelsen. Di Indonesia Masters 2023, Jojo tampil lebih baik dan berhasil lolos ke final. 

Ini menjadi final perdana bagi Jojo di tahun 2023. Tentu ini menjadi awal yang baik bagi Jojo. Rentetan tren positif dalam tiga turnamen awal ini membuat Jojo naik ke peringkat 2 dunia menggeser Anthony Ginting. Sementara Ginting turun ke peringkat 3 dunia. 

All Indonesian final

Jejak Jojo diikuti Oleh Chico Aura Dwi Wardoyo. Chico harus menjalani laga ketat dengan Ng Ka Long Angus melalui drama rubber game. 

Sebelumnya, Chico pernah bersua dengan Angus di final Malaysia Masters 2022 di mana saat itu Chico berhasil keluar sebagai juara. 

Pada gim pertama, Chico tampil tidak dengan peforma terbaiknya. Chico tidak bermain lepas. Sebaliknya, Angus justru tampil nyaman dan unggul 4-7.

Chico berhasil menyamakan skor menjadi 8-8. Interval gim pertama pun berjalan dengan skor ketat 10-11 untuk keunggulan Angus. 

Pertandingan berjalan ketat, skor kembali imbang 17-17. Tapi pada poin kritis ini Chico melakukan beberapa kesalahan. Gim pertama dimenangkan oleh Angus dengan skor 17-21.

Pada gim kedua, Angus justru tampil jauh lebih solid. Angus berhasil unggul cukup jauh 3-11 pada interval gim kedua. 

Meski begitu, semangat pantang menyerang Chico benar-benar luar biasa pada pertandingan ini. Chico mulai mendekat dengan skor 12-8.

Lagi-lagi, Chico masih belum menemukan pola permainan terbaiknya sehingga kembali tertinggal cukup jauh 13-18.

Pada momen inilah, Chico seperti mendapat angin kedua. Permainan Chico jauh berbeda dengan gim pertama. Chico mampu mengejar dan menyamakan skor 19-19 dan 20-20.

Angus berusaha menyudahi laga dengan meraih match point, begitu juga dengan Chico yang beberapa kali mendapat game point untuk memperpanjang laga. 

Chico akhirnya menyudahi gim kedua dengan skor 27-25.

Pada gim ketiga, laga kembali berjalan panas dan ketat. Skor imbang beberapa kali terjadi di awal lagi, yakni 6-6 dan 8-8.

Chico Aura Dwi Wardoyo. | Foto: Dok. Badminton Talk
Chico Aura Dwi Wardoyo. | Foto: Dok. Badminton Talk

Chico bisa menjauh dengan skor 12-16. Tapi, skor berjalan ketat hingga pada poin kritis masih imbang 20-20. Tapi, harus kita akui, pertahanan Chico begitu kuat sehingga Angus justru berbalik tertekan. 

Chico akhirnya keluar sebagai pemenang setelah unggul dengan skor 22-20. Ini adalah final perdana Chico di tahun 2023 dan lebih spesial lagi terjadi di Indonesia, kandang sendiri. 

Spesial 

Final antara Chico dan Jojo menjadi spesial. Mengapa demikian? Tentu karena terjadi all Indonesian final dan otomatis satu gelar juara sudah di tangan. 

Lebih jauh dari itu, all Indonesian final terjadi di Istora Senayan, Jakarta, di kandang sendiri. Tentu sesuatu yang jarang terjadi. 

Sepanjang sejarah Superseries di Istora Senayan, all Indonesian final hanya terjadi dua kali. Pertama terjadi pada tahun 2008 di Indonesia Open. Di mana saat itu Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro tampil di final. Saat itu, Sony Dwi Kuncoro keluar sebagai juara. 

Setelah 15 tahun lamanya, all Indonesian final di Istora Senayan kembali terjadi. Kali ini, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo sama-sama tampil di final. 

Tentunya ini begitu spesial, entah itu bagi Jojo yang akan menjadi nomor 2 dunia atau bagi Chico yang tampil luar biasa. Di luar itu, catatan ini akan sulit terulang lagi di kemudian hari. Itulah mengapa final ini begitu spesial. 

Edisi pertama all Indonesian final di Istora Senayan saja butuh waktu 15 tahun untuk mengulanginya. Begitu juga dengan all Indonesian final kali ini, mungkin butuh beberapa tahun lagi untuk mengulang momen bersejarah ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun