Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Piala AFF 2022: Brunei vs Indonesia, Menang Saja Belum Cukup

26 Desember 2022   08:11 Diperbarui: 26 Desember 2022   11:00 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan (kiri) dengan pesepak bola Timnas Kamboja Lim Pisoth (tengah) dalam laga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (23/12/2022). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay via kompas.com)

Timnas Indonesia akan menjalani laga kedua Grup A Piala AFF 2022 melawan Brunei Darussalam pada hari Senin (26/12/2022) di Stadion Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 17.00 WIB. 

Sebelumnya, anak asuhan Shin Tae-yong melakoni laga perdana di Stadion Gelora Bung Karno kontra Kamboja. Dalam laga itu, Skuad Garuda memetik kemenangan tipis dengan skor 2-1.

Selain itu, permainan Timnas Indonesia pada laga itu belum padu. Beberapa pemain kerap melakukan salah passing dan terlihat grogi. Penyelesaian akhir juga menjadi PR bagi STY. 

Hal itu karena Indonesia membuang peluang yang seharusnya menjadi gol. Dengan kata lain, meski menang permaiman Timnas Indonesia masih di bawah peforma terbaiknya. 

Dengan hasil itu, dalam klasemen sementara Grup A, Indonesia menempati posisi ketiga di bawah Filipina dan Thailand. Laga kedua nanti sangat penting bagi Indonesia untuk menentukan langkah selanjutnya. 

Menang saja tidak cukup, anak asuhan STY harus mencetak gol sebanyak mungkin untuk menjaga asa lolos. Hal itu karena Thailand dan Filipina sudah mencetak banyak gol. 

Untuk itu, laga kedua nanti harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. 

Masalah klasik

Pada laga melawan Kamboja kemarin, masalah klasik yang selalu menempa Timnas Indonesia tak lain adalah fisik dan passing. Hal itu tidak terlepas dari Liga 1 yang sempat terhenti selama 2 bulan. 

Akibatnya ketika bermain kembali para pemain tidak tampil dalam peforma terbaik mereka. STY bahkan sudah melakukan 4 pergantian pemain pada menit ke-60.

Witan Sulaeman dan Arhan harus ditandu keluar karena masalah fisik. Selain fisik, passing juga menjadi masalah tersendiri. Padahal passing adalah hal mendasar dalam sepak bola. 

Kesalahan passing kerap terjadi, bahkan saat melakulan build up. Akibatnya Kamboja beberapa kali melakukan serangan balik lewat kesalahan pemain. 

Finishing juga harus diperbaiki karena pada laga kemarin Indonesia banyak membuang peluang yang seharusnya berbuah gol. Laga melawan Kamboja yang seharusnya menjadi lumbung gol justru sebaliknya. 

Jangankan mencetak gol, pada laga itu meraih kemenangan saja sudah cukup. Untuk itu, semua aspek tersebut harus diperbaiki saat melawan Brunei. 

Dalam dua pertandingan, Brunei sudah kebobolan 10 gol dan baru mencetak 1 gol saja. Itu artinya lini pertahanan Brunei buruk. Kombinasi umpan satu dua yang dipadukan dengan kecepatan cukup untuk bisa membongkar pertahanan Brunei. 

Umpan satu dua lebih efektif jika dibanding long ball atau crossing. Apalagi pemain sayap kita seperti Egy dan Witan memiliki kemampuan menusuk dan bisa melakukan cut back. 

Begitu juga dengan bek sayap yang diisi oleh Arhan atau Asnawi. Keduanya memiliki kemampuan menyerang yang baik. Kedua bek sayap itu bisa menjadi opsi pengirim umpan. 

Gol pertama saat melawan Kamboja lahir dari umpan Arhan. Skema seperti itu harus diperbanyak. Variasi serangan juga bisa dilakukan di lini tengah yang diisi oleh Marc Klok, Ricky Kambuaya,  dan Marselino.

Ketiga pemain itu bisa menjadi opsi untuk mengalirkan bola ke depan seperti gol kedua saat melawan Kamboja. Ricky Kambuaya dengan jeli mengirim umpan pada Marselino yang berujung gol dari Witan. 

Tendangan jarak jauh juga bisa menjadi opsi andai pertahanan Brunei sulit ditembus. Tapi, ini menjadi opsi terakhir karena kualitas tendangan pemain kita tidak begitu bagus. 

Rotasi pemain

Piala AFF memiliki jadwal padat. Pemain harus bermain 3 kali sehari yang tentu akan berpengaruh pada stamina pemain. Selain itu, rotasi juga sangat penting karena pada laga selanjutnya Indonesia akan bersua tim kuat Thailand. 

Pemain yang tidak turun pada laga kemarin bisa dicoba. Misalnya Rachmat Irianto yang bisa saja mengisi slot bek kanan atau gelandang bertahan.

Abimanyu juga bisa menjadi opsi di lini tengah. Di sisi sayap masih ada Saddil yang bisa menjadi opsi kedua. Pun begitu di lini depan masih ada Ramadhan Sananta yang bisa dicoba. 

Selain strategi di lapangan, rotasi pemain juga menjadi hal penting karena padatnya jadwal. Tentu STY harus pintar memilih pemain agar kebugaran tim tetap terjaga. 

Sekali lagi, menang saja belum cukup. Indonesia harus bisa mencetak banyak gol untuk menjaga asa lolos ke semifinal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun