Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tren Salahkan Wasit di Piala Dunia 2022

14 Desember 2022   09:47 Diperbarui: 14 Desember 2022   09:57 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi menerima kartu kuning saat Belanda vs Argentina di Lusail Stadium, Sabtu (10/12/2022) dini hari WIB.(AFP/ ALBERTO PIZZOLI) via kompas.com

Salah satu ruh dari olahraga khususnya sepak bola adalah fair play. Olahraga tak hanya sekedar mengeluarkan keringat saja. Lebih dari itu di dalam olahraga ada asas yang harus dijunjung yaitu bermain adil. 

Dengan asas itu, maka sportivitas pemain terjaga. Tidak hanya pemain yang dituntut untuk fair play, akan tetapi wasit, hakim garis, dan perangkat lain harus adil dalam mengambil setiap keputusan agar tidak merugikan salah satu tim. 

Berbicara soal keputusan wasit yang kontroversi tentu selalu ada di Piala Dunia. Bahkan berkat keputusan itu lahir satu teknologi yang bernama VAR agar pertandingan menjadi lebih adil. 

Meski saat ini teknologi dalam sepak bola jauh lebih komplit, mulai dari VAR, alat sensor offside, hingga teknologi garis gawang tetap saja wasit tidak lepas dari kritikan dalam mengambil keputusan. 

Bahkan di Piala Dunia 2022 kali ini wasit seolah menjadi kambing hitam atas kekalahan sebuah tim. Belakangan hal itu menjadi tren tersendiri. 

Tentu kita masih ingat dengan laga Argentina vs Belanda pada perempat final lalu. Laga tersebut dipimpin oleh wasit asal Spanyol Mateu Lahoz. 

Laga sendiri berjalan panas, Lahoz sampai mengeluarkan 18 kartu kuning. Meski Argentina keluar sebagai pemenang, akan tetapi Lionel Messi tetap mengkritik wasit asal Spanyol itu. 

Menurut La Pulga, sejak awal Lahoz adalah wasit yang punya rekam jejak buruk. Menurutnya FIFA tidak perlu memberi tugas lagi kepada Lahoz dalam laga penting. 

"Saya pikir FIFA harus berpikir ulang. Mereka tidak bisa menugasi wasit seperti itu untuk laga penting seperti ini. Dia (Lahoz) tidak menjalankan tugas," ujar Messi.

Senada dengan Messi, kiper Argentina Emiliano Martinez juga melontarkan kritik pada Lahoz. Keputusan Lahoz memberikan perpanjangan waktu babak kedua 10 menit dinilai merugikan Argentina. 

Kemudian pada menit ke-90+11 Belanda menyamakan skor 2-2. Jika waktu normal, tentu Argentina akan mengakhiri laga tanpa adu penalti. 

Kabar terbaru mengatakan wasit asal Spanyol itu sudah tidak bertugas lagi di Qatar. Entah apa yang membuat Lahoz angkat kaki dari Qatar. Mungkin saja karena keputusannya karena FIFA sendiri menginvestigasi laga anyara Belanda vs Argentina. 

Wasit yang memimpin laga Maroko vs Portugal juga tidak lepas dari sorotan. Kali ini wasit asal Argentina, Facundo Tello mendapat kritikan dari pemain Portugal.

Pepe dan Bruno Fernandes mempermasalhkan penugasan Tello pada laga perempat final itu. Padahal pada saat yang sama Argentina masih berlaga di Piala Dunia 2022.

“Saya tidak tahu apakah mereka akan memberikan piala kepada Argentina. Saya tidak peduli, saya akan mengatakan apa yang saya pikirkan dan mengacaukan mereka," kata Bruno Fernandes  

Pemain Portugal juga memprotes pada wasit seharusnya mereka mendapat penalit pada laga itu. Dengan keputusan itulah maka muncul sebuah teori konspirasi untuk memuluskan Argentina menjadi juara. 

Berkat hal itu, Tello kemudian bebas tugas dan tidak akan memimpin laga pada laga semifinal menyusul Lahoz. Selain itu ada pula wasit asal Inggris, Michael Oliver, yang dibebastugaskan dari Piala Dunia.

Wasit yang memimpin laga antara Argentina vs Kroasia pada semifinal juga tak lepas dari kritik. Kritik kali ini datang dari pelatih Kroasia, Zlatko Dalic. 

Pada laga itu, Kroasia sebenarnya lebih dominan daripada Argentina. Sebuah serangan balik kemudian mengejutkan Kroasia sehingga terjadi duel antara Julian Alvarez dan Dominik Livakovic. 

Wasit pun kemudian memberi hadiah penalti pada Argentina. Namun, Dalic menyebut seharusnya penalti tidak diberikan pada Argentina. Ia menyebut seharusnya sebelum penalti itu Kroasia mendapat sepak pojok. 

Tentu keputusan itu dinilai merugikan timnya. Keputusan wasit dinilai mengecewakan Kroasia. 

"Gol pertama sangat mencurigakan, sejujurnya. Pertama. kami memiliki situasi dengan sepak pojok. Rupanya (Kroasia seharusnya) mendapat sepak pojok, menurut reaksi para pemain kami. Kemudian kami memiliki situasi dengan penalti. (keputusan) Itu agak terlalu murah dan mudah," ujar Dalic.

Meski begitu, Dalic tetap menyanjung penampilan Lionel Messi dan kolega. Dengan hasil itu, Kroasia harus takluk dari Argentina dengan skor 3-0. Perjalanan tim kuda hitam kini telah usai. 

Nah, menarik untuk dilihat apakah nanti kinerja wasit akan menjadi sorotan. Meski sudah ada teknologi penunjang kinerja wasit, akan tetapi kontroversi tidak akan lepas dari sepak bola. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun