Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia CONIFA, Antitesis Piala Dunia FIFA untuk Mereka yang Terpinggirkan

13 Desember 2022   16:11 Diperbarui: 13 Desember 2022   17:30 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CONIFA merupakan federasi sepak bola internasional yang independen. | Sumber: bolasport.com

Misalnya dengan kehadiran Timnas Rohingya yang kerap mendapat persekusi dari Myanmar. Tidak sedikit para etnis minoritas ini mencari suaka pada negara lain hanya untuk sekedar hidup.

Piala Dunia CONIFA

Piala Dunia FIFA adalah ajang turnamen terakbar di jagat dunia. Perhatian seluruh dunia tentu akan tertuju pada turnamen bentukan FIFA. Kemegahan Piala Dunia Qatar dan bejibunnya sponsor membuat turnamen ini begitu prestisius.

Sama seperti FIFA, CONIFA juga memiliki agendanya tersendiri. Salah satunya Piala Dunia CONIFA. Bedanya dengan di atas, Piala Dunia ini tidak populer atau asing di telinga banyak orang. Kata megah dan mewah pun jauh dari Piala Dunia CONIFA.

Piala Dunia CINIFA pertama kali digelar pada tahun 2014 di Sapmi. Edisi kedua digelar pada tahun 2016 di Abkhazia, dan edisi ketiga digelar pada tahun 2018 di London. Edisi keempat yang sejatinya digelar tahun 2020 dibatalkan karena Covid-19.

Pada tahun 2108, Piala Dunia CONIFA digelar bersamaan dengan Piala Dunia Russia. Tentu semua media fokus pada Piala Dunia FIFA. Pada tahun 2018 itu, Karpatalya itu keluar sebagai juara.

Akan tetapi, torehan juara itu tidak memiliki atensi yang besar dari media mana pun. Begitu juga dengan infrastruktur yang biasa saja. Piala Dunia CONIFA memang biasa saja.

Tidak ada strategi khusus seperti pertahanan tinggi yang dipertontonkan Arab Saudi saat mengalahkan Argentina.
Tidak ada kejadian heboh yang dilakukan Paredes saat menendang bola ke arah bench Argentina. Sesekali gol indah tercipta dan skor telak pun tercipta.

Jelas saja beberapa tim diperkuat oleh pemain amatir dan bukan pemain professional. Meski terlihat tidak penting bagi sebagian orang, akan tetapi Piala Dunia CONIFA memiliki arti penting bagi pemainnya.

Hal penting itu tak lain hak untuk bermain sepak bola di kancah internasional tidak peduli latar belakangnya apa. Inilah alternatif bagi bangsa-bangsa yang terpinggirkan untuk menunjukkan eksistensinya dalam dunia olahraga.

Berlawanan dengan FIFA, Piala Dunia FIFA dijalankan dengan asas fan to fan. 

Sepak bola benar-benar pulang ke rumahnya. Sepak bola kembali ke akar tumput, kepada mereka yang suku, bangsa, atau negara yang tidak diakui atau dikucilkan oleh komunitas internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun